Sang profesor ini mengidap diabetes tipe 2, hipertensi, dan usia lanjut, sehingga berisiko meninggal dunia akibat penularan Covid-19.
Selain karena mahasiswi itu menolak memakai masker, pengunduran diri Bernstein di tengah semester dipicu kabar ada ada dua mahasiswanya yang lain yang absen karena positif Covid-19.
Baca Juga:
Untuk Ukraina, AS Terus Berupaya Keras Beri Bantuan Pertahanan Udara
"Saya pernah mempertaruhkan hidup saya untuk membela negara saat berada di Angkatan Udara, tapi saya tidak bersedia mempertaruhkan hidup saya untuk mengajar dengan mahasiswi yang tidak mau memakai masker," demikian kata Bernstein dalam surat elektronik kepada The Red & Black.
"Pengunduran diri ini adalah keputusan yang saya ambil. Saya merasa lega karena saya semakin khawatir ketika pandemi Covid-19 berlangsung dalam beberapa pekan terakhir," sambung dia.
Bernstein sebelumnya diberitahu oleh Kepala Departemen Psikologi bahwa dia tidak dapat memberlakukan mandat masker atau pun vaksin kepada murid-muridnya.
Baca Juga:
AS Cegah Palestina Gabung PBB, China: Akan Terus Diingat Sejarah
Tetapi, dia dapat mendorong mereka untuk memakai masker sesuai dengan kebijakan sistem di UGA.
"Saya minta maaf karena pandemi telah menyebabkan begitu banyak perselisihan," ujar Bernstein dalam email-nya.
"Saya pribadi tidak setuju bahwa merangsang ekonomi lebih penting daripada kehidupan masyarakat, dan saya kecewa karena beberapa orang merasa demikian," lanjut dia.