WahanaNews.co |
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, pemimpin pemberontakan
Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), pada awalnya adalah sahabat
Presiden RI pertama, Soekarno.
Sejak 1918, mereka bekerja bahu-membahu bersama
Tjokroaminoto, demi kejayaan Tanah Air.
Baca Juga:
Peringati Bulan Bung Karno, Kader PDI-Perjuangan Jalan Sehat Bareng Tri Adhianto & Ono Surono
Pada tahun 1920-an, di Bandung, mereka tinggal
bersama, makan bersama, dan bermimpi bersama-sama.
Akan tetapi, ketika Bung Karno bergerak dengan
landasan kebangsaan, SM Kartosoewirjo berjuang atas dasar agama.
Perbedaan ini menimbulkan perpecahan di antara
keduanya, bahkan muncul benih-benih permusuhan.
Baca Juga:
Bupati Karo Tinjau Proyek Pelebaran Jalan, Usulkan Pemugaran Akses ke Rumah Pengasingan Bung Karno
Hujan Granat di Cikini
Pada 30 November 1957, dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat
Indonesia yang ditulis oleh Cindy Adams, disebutkan bahwa Kartosoewirjo,
melalui anak buahnya, hampir berhasil membunuh Soekarno.