Dia benar-benar meresapi perannya sebagai manusia dari era Mesir kuno yang kaku dan keras. Di sepanjang film ini, dia bahkan hampir tidak pernah tersenyum, apalagi tertawa. Dwayne mempersembahkan karakter yang benar-benar mengganggu dan brutal karena peristiwa traumatis di masa lalu.
Apresiasi juga patut dilayangkan untuk Aldis Hodge, pemeran Carter Hall Hawkman. Dia berhasil mencuri perhatian dengan penampilannya yang solid sebagai pemimpin JSA. Penuh percaya diri dan sedikit arogan, Carter adalah lawan seimbang bagi Teth Adam yang tidak pernah memikirkan orang lain, tapi dirinya sendiri.
Baca Juga:
Deretan Drama Korea Paling Populer Juni 2025, dari Kisah Kembar hingga Dukun Pelajar
Aldis berhasil membangun chemistry dengan Dwayne sehingga adegan tarung mereka dan juga dialog mereka pun terlihat asyik untuk diikuti.
Sementara, penampilan Pierce Brosnan sebagai Kent alias Doctor Fate pun tak kalah mencuri perhatian. Dia tampil sebagai sosok penyihir tua yang bijak dan misterius.
Pierce menjadikan Doctor Fate sebagai sosok orangtua bagi Hawkman dengan berbagai nasihat dan pandangannya terhadap peristiwa di sekitar mereka. Chemistry-nya dengan pemain lain pun cukup bagus dan dia menjadi sosok kunci dalam pertarungan melawan penjahat akhir.
Baca Juga:
LSF dan Kemendikbud Tekankan Pentingnya Tontonan Aman untuk Anak
Sayang, penampilan solid ketiga orang ini sedikit “ternoda” dengan penampilan penjahat utamanya. Meski sudah diindikasikan sejak awal, tapi pada akhirnya, penjahat itu, Ishmael (Marwan Kenzari), bukanlah penjahat yang seru.
Setelah berubah penampilan, dia mirip penjahat tanpa otak yang hanya ingin berkuasa dengan menghancurkan dunia.
Entah apa yang ada di otak penjahat yang ingin berkuasa tapi menghancurkan dunia di sekelilingnya. Black Adam juga menampilkan sederet karakter pendukung yang terasa formula sekali. Ada ibu dan anak, yaitu Adriana (Sarah Shahi) dan Amon.