Seorang ilmuwan Uni Emirat Arab (UEA) memelopori penelitian
tentang kekebalan unta terhadap virus Covid-19. Penelitian ini dipercaya dapat
memberikan jawaban penting tentang cara menangani pandemi global dan merawat
pasien Covid-19.
Dilansir dari Al Arabiya, ahli mikrobiologi veteriner di
Dubai sekaligus Kepala Laboratorium Penelitian Hewan Pusat UEA Ulrich Wernery
dan timnya menyuntikkan sampel mati virus Covid-19 ke unta. Percobaan ini untuk
memeriksa antibodi yang diproduksi oleh hewan gurun tersebut.
Baca Juga:
Penemuan Baru: Kemungkinan Kehidupan Alien di Kutub Utara Merkurius
Sebelumnya unta diketahui sebagai penyebab sindrom
pernapasan Timur Tengah (MERS), virus corona pendahulu Covid-19. MERS
menyebabkan penyakit pernapasan akut, masalah pencernaan, gagal ginjal hingga
kematian. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa unta sebenarnya kebal,
bahkan terhadap virus corona baru.
Kekebalan ini terjadi karena unta tidak memiliki reseptor
virus, sebuah sel inang yang dikenali oleh virus sebagai pintu gerbang untuk
masuk ke dalam sel. Sementara hal ini dimiliki manusia dan hewan lain yang
membuat mereka rentan terhadap Covid-19.
"MERS-CoV, [unta] bisa berlabuh tapi tidak sakit. Dengan
Covid-19 , virus tidak dapat menempel pada sel mukosa unta di saluran
pernapasan karena reseptornya tidak ada atau tumpul," ujarnya.
Baca Juga:
Ilmuwan: Februari 2024 Tercatat Sebagai Bulan Terpanas
"Ini membuat semuanya sangat menarik. Selain manusia,
cerpelai dan kucing kecil dan besar, seperti harimau dan singa bisa tertular
Covid-19. Dan dapat menularkan virus ke kucing lain atau ke manusia dan
sebaliknya. Tapi tidak terjadi pada unta," tambahnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.