Mereka membuat roket-roket mereka
dengan bahan yang tidak mudah terdeteksi oleh radar Iron Dome.
"Tidak ada sistem pertahanan
peluru kendali yang sempurna. Apalagi melawan gaya pertempuran yang memang
terus berubah cepat," ujar Michael Armstrong, Associate Professor di
Universitas Brock, yang juga pernah menguji sistem pertahanan Iron Dome pada 2019.
Baca Juga:
Anggota Parlemen Israel Pimpin Penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa
Di saat yang bersamaan, keberadaan Iron Dome
justru mendapatkan kritikan dari pihak Israel sendiri.
Banyak aktivis dan politisi Israel
mengatakan, Iron Dome hanya
melanggengkan perseteruan antara Israel dan Palestina.
"Kemampuan Iron Dome sama sekali tidak pernah bisa menghilangkan perselisihan
dan ketidakadilan yang terjadi. Dua hal itu yang membuat satu sama lain saling
menembakkan roket," ujar peneliti dan politisi Israel, Yoav Fromer.
Baca Juga:
Pejuang “The Lions Den” Tembak Mati Tentara Israel
Kritikan lain juga datang dari sikap
Israel yang lebih mementingkan pertahanan udara ketimbang membuat shelter-shelter perlindungan buat
masyarakat Israel.
Diketahui, selain Iron Dome, Israel juga memiliki dua
sistem pertahanan udara lainnya, yakni David's Sling dan Arrow.
Jika Iron Dome bertugas mengantisipasi serangan roket jarak pendek, maka
David's Sling dan Arrow memiliki kemampuan yang berbeda.