WahanaNews.co | Sejumlah tokoh dan pelaku seni, baik film,
musik,
maupun seni
kreatif, bersatu
mendirikan organisasi Perkumpulan Union Artis Indonesia.
Organisasi yang
disingkat dengan akronim UA
ini diproyeksikan menjadi
simbol bagi persatuan
dan kebersamaan para seniman, para artis,
dalam memperjuangkan profesinya
di bidang seni dan kebudayaan.
Baca Juga:
Lestarikan Seni Budaya, Padepokan Garuda Sunda Gelar Debus dan Reak
Asikin Kartin, Ketua Dewan Pendiri Union Artis, mengatakan, jika mengacu kepada kristalisasi yang
sudah disiapkan, disampaikan,
bahkan diimplementasikan
oleh stakeholders bangsa
Indonesia, ipoleksosbud
(ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya) merupakan satu kesatuan pemahaman
dan aktivitas yang
tidak dapat berdiri sendiri,
serta bertujuan untuk menjadi alat ketahanan nasional.
"Namun,
realitas yang terjadi
saat ini, sisi kebudayaan
masih belum tersentuh dengan baik. Padahal, ukuran kecerdasan suatu bangsa, salah
satunya sangat ditentukan oleh kebudayaan," kata Asikin Kartin, ditemui usai Rapat
Penyusunan Pengurus dan Program Prioritas UA di Jalan Kertanegara 25,
Jakarta Selatan, Minggu (20/12/2020) malam.
Menurutnya, berbagai unsur yang ada di dalam kerangka dasar kebudayaan Indonesia, salah
satunya adalah Kesenian.
Baca Juga:
Pengembangan Pariwisata Kawasan Danau Toba: Tantangan dan Peluang
Saat ini,
berbagai unsur kesenian di Indonesia terlihat seakan sudah berkembang dengan
baik. Namun, jika
ditelusuri lebih mendalam, maka masih banyak kelemahan di sana-sini.
"Beberapa unsur kesenian Indonesia masih belum dapat
berkiprah di kancah internasional.
Kita masih belum dapat membentuk ciri seni Indonesia," tukas Asikin.
Sementara itu,
Jak TW Tumewan, salah
satu pendiri UA yang kemudian ditunjuk
menjadi Ketua Umum, mengatakan, banyak seniman
di Indonesia yang taraf hidupnya di bawah
standar.