Begitu video itu viral, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara
melalui akun Instragram @kabupatenbanjarnegara kemudian mengunggah permintaan
maaf Budhi kepada Luhut pada Senin (23/8). Dalam kesempatan itu, Budhi awalnya
menjelaskan tentang kegiatan vaksinasi massal di daerahnya.
Di sela penjelasannya, dia mengaku tak hafal dengan nama
panjang Luhut, sehingga salah sebut.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
"Mohon maaf kemarin saya menyebutkan pak penjaitan,
karena saya kurang hafal namanya panjang sekali, ini sekarang saya baca yang
jelas dan saya mohon maaf, adalah bapak Menko Marinves, Bapak Luhut Binsar
Pandjaitan," kata Budhi dalam penggalan video.
Budhi mengaku tidak bertujuan menghina Luhut atas kesalahan
penyebutan nama tersebut. Dia mengklaim hanya sebisanya untuk berbicara.
Budhi juga meminta maaf kepada warga Tapanuli yang memiliki
marga Pandjaitan, karena pada waktu sebelumnya menyebut penjahit. Ia mengaku
tidak hafal marga Tapanuli dan baru memahaminya belakangan.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
"Kepada semua warga Tapanuli, kami tidak punya niat
jelek untuk menghina siapa saja. Ini karena keterbatasan saya, kemampuan saya
dan kelemahan saya, saya mohon dimaafkan yang setulus-tulusnya," kata
Budhi.
"Apabila saya dianggap menghina, saya siap untuk
dikutuk apapun juga," sambungnya menutup rekaman video. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.