Keramaian De Vries membuat kawasan di sekitarnya ikut berkembang, yang akhirnya berdiri juga bangunan-bangunan lainnya, seperti hotel, restoran, bioskop, dan bank. Beberapa orang Belanda juga mulai membangun kedai kopi dan toko pakaian.
Jalan Braga akhirnya berkembang menjadi jalan utama. Selain De Vries, di sini juga terdapat Gedung Concordia (sekarang Gedung Merdeka) dan Hotel Savoy Homann yang merupakan hotel kelas atas pada masa itu.
Baca Juga:
Tak Ikuti Kebijakan Gubernur Jabar, Bupati Pangandaran Tetap Pertahankan Jam Kerja ASN
Akhirnya, Jalan Braga menjadi sangat populer dan berkembang menjadi daerah pertokoan eksklusif dan terkemuka di seluruh Hindia-Belanda. Sekitar tahun 1920-an, jalan ini menjadi pusat fesyen yang hanya menjual barang-barang berkelas. Banyak orang Belanda yang membuka toko pakaian di sepanjang Jalan Braga, dengan mengikuti model fesyen di kota Paris, Perancis.
Selain pakaian, barang mahal lainnya seperti Arloji buatan Swiss, hanya bisa diperoleh di toko Stocker yang ada di Jalan Braga ini. Di jalan ini juga perusahaan Fuchs & Rens menjual mobil keluaran terbaru buatan Eropa.
Selain belanja untuk kebutuhan fesyen, dulu orang-orang Belanda di sekitar Bandung dan para pribumi juga biasa bergaul dan berakhir pekan di Jalan Braga. Ya, seperti yang terlihat di zaman Milenial sekarang ini.
Baca Juga:
Siap Rumuskan Solusi, Pemkot Bandung dan ITB Bersinergi Atasi Sampah
Banyak anak-anak muda dan keluarga menghabiskan waktu liburan atau weekend dengan berjalan-jalan, nongkrong, dan menginap di hotel-hotel di Jalan Braga. Jalan ini sekarang tak ubahnya seperti zaman dulu yang ramai dengan kegiatan berwisata dan berbelanja.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.