Orang pada zaman Mesir kuno, China, dan Yahudi juga memandang pohon sebagai simbol kehidupan.
Bahkan, pohon dipandang oleh orang Eropa sebagai lambang kehidupan baru dan kesuburan sebelum hari Natal dirayakan.
Baca Juga:
Bersatu dalam Kebinekaan, SAPMA Pemuda Pancasila Gelar Perayaan Natal
Pohon Natal tiba di Amerika
Pohon Natal kemudian tiba di Amerika sekitar abad ke-18, tapi tahun-tahun sebelumnya sempat dibawa oleh imigran asal Jerman.
Namun, kelompok puritan (orang yang mengedepankan kemurnian dalam agama) sempat melarang tradisi tersebut.
Baca Juga:
Hadiri Perayaan Natal KLHK 2023, Menteri LHK Ajak Tanamkan Cinta Kasih pada Alam
Mereka percaya bahwa pemasangan dan menghias pohon Natal berkaitan dengan pagan dan hal-hal yang berbau berhala.
Sampai-sampai, pada 1659 dikeluarkan suatu UU oleh Pengadilan Massachusetts bahwa perayaan Natal selain kebaktian di gereja adalah pelanggaran.
Orang yang memajang dekorasi Natal, termasuk pohon Natal, akan dikenai denda apabila melanggar. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.