Saat SMP ia pernah menjadi ketua OSIS, dan saat SMA dirinya aktif di Paskibra.
Menurutnya tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi menjadi pengajar.
Baca Juga:
Viral Mantan Polisi di Labuhanbatu Tuding Kapolres Terima Suap, Kasusnya SP3
Ia mengaku, pengetahuan dan ilmu yang ia dapatkan di perusahaan-perusahaan sebelumnya membantu ia mengajar para murid SMK.
"Alhamdulillah karena punya pengalaman di dunia industri ya merasakan langsung bekerja di PT pernah kerja di bank, jadi di sana (SMK) juga ada jurusan itu bisnis daring dan pemasaran, kemudian administrasi perkantoran, perhotelan, tata boga," ungkapnya.
Tidak hanya mengajar pelajaran yang ada di kurikulum, Nani berkeinginan membuka wacana berpikir para anak didiknya. Ia paham betul murid-muridnya di SMK mayoritas ingin bekerja setelah lulus sekolah.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Namun, ia tidak hanya ingin anak muridnya lulus menjadi pekerja saja, melainkan bisa membuat lapangan pekerjaan.
"Saya mengubah mindset siswa, ketika dulunya mindsetnya setelah lulus itu kerja atau terjun ke dunia industri, diubah, saya harus bisa mempengaruhi bahwa selepas mereka dari SMK mereka tidak melulu bekerja di industri, bekerja kepada orang lain, tapi juga bisa membuat lapangan pekerjaan," ungkap sarjana Universitas Krisnadwipayana dan master dari Universitas Indraprasta PGRI ini.
Selain itu, Nani ingin setiap di waktu-waktu belajar muridnya bahagia. Ia bercerita, dirinya beberapa kali sempat tidak diperbolehkan keluar kelas walau bel pelajaran usai sudah berbunyi.