"Akhir kata, dalam
waktu dekat ini, fenomena surya pethak tidak akan terjadi setidaknya jika
dikatikan dengan aktivitas Matahari," ujar Andi.
"Akan tetapi,
fenomena ini masih dapat dimungkinkan terjadi oleh letusan gunung berapi dan
perubahan sirkulasi air laut yang hingga saat ini masih sulit diprediksi oleh
para ilmuan vulkanologi dan oseanografi," tambahnya.
Baca Juga:
Anasir Intoleran dan Kontroversi Aparatur BRIN Minim Prestasi: Presiden Jokowi Perlu EvaluasiĀ
Penyebab munculnya Surya Pethak karena letusan gunung berapi dan perubahan
sirkulasi air laut yang dapat memengaruhi penguapan dan pembentukan awan.
Secara harfiah, Andi
memaparkan Surya "Pethak"
bermakna matahari tampak memutih.
Surya "Pethak" juga dapat dimaknai sebagai alam sunya
ruri atau siang hari yang temaram seperti malam hari.
Baca Juga:
6 Fenomena Astronomis Ini Akan Terjadi di 2023, Ada Gerhana Matahari Hibrida!
Siang hari yang dimaksud
di sini adalah dihitung sejak matahari terbit hingga matahari terbenam.
Menurut Andi, sinar
matahari yang biasa kemerahan ketika terbit dan terbenam akan memutih,
sedangkan ketika matahari meninggi, sinar matahari tidak begitu terik
dikarenakan terhalang oleh semacam kabut awan.
Kejadian tersebut dapat
berlangsung paling lama 7-40 hari.