Menurut buku Development of Suriname Javanese karya Sophie Villerius, bahasa Jawa mulai berkembang di Suriname antara tahun 1890 dan 1939, ketika banyak buruh migran dari Jawa dibawa ke sana.
Bahasa Jawa di Suriname telah mengalami pengaruh dari bahasa Belanda dan Sranantongo, membuatnya berbeda dari bahasa Jawa yang digunakan di Indonesia.
Baca Juga:
Pemerintah Bantu Sambungan Pasang Listrik Gratis 15 Ribu Rumah di Jawa Tengah
Kaledonia Baru
Penduduk Kaledonia Baru menggunakan bahasa Prancis dan bahasa Jawa. Perkembangan bahasa Jawa di negara ini dimulai pada 16 Februari 1896, saat buruh migran Jawa dikirim oleh pemerintah Kolonial Belanda untuk bekerja di sana.
Saat ini, sekitar 4.000 keturunan Jawa tinggal di Kaledonia Baru, beberapa di antaranya masih menggunakan bahasa Jawa, meski sebagian besar telah menggunakan bahasa Prancis.
Baca Juga:
Daftar 6 Negara yang Gunakan Bahasa Jawa dalam Sehari Hari
Singapura
Di Singapura, selain bahasa Inggris, bahasa Jawa juga digunakan oleh sebagian masyarakat.
Menurut penelitian dalam jurnal Singapore's 'other' Austronesian languages: What do we know?, ada sekitar 35.500 orang di Singapura yang menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian.