Mengajarkan anak memahami cara kerja algoritma, mengembangkan kreativitas, dan memproduksi konten inspiratif dapat mengubah peran mereka dari sekadar konsumen menjadi kreator.
Pada akhirnya, hedonisme di kalangan Gen Z adalah refleksi perubahan zaman.
Baca Juga:
Profil Sushila Karki, Perdana Menteri Nepal Sementara yang Dipilih Generasi Z
Fenomena ini sebaiknya tidak hanya dipandang negatif, melainkan dipahami sebagai dinamika generasi yang hidup di tengah percepatan teknologi.
Dengan bimbingan yang tepat, mereka tetap bisa menikmati kemajuan digital sambil memegang teguh nilai kemanusiaan, kesadaran finansial, dan tanggung jawab sosial.
Jika semua pihak bersinergi, tantangan ini bisa menjadi peluang untuk melahirkan generasi muda yang tidak hanya cerdas teknologi, tetapi juga bijak dan berempati.
Baca Juga:
Sejumlah Perusahaan Banyak Pangkas Pegawai Kalangan Gen Z di 2024, Ternyata Ini Alasannya
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.