Dia
adalah pendaki gunung ketiga yang meninggal di lereng K2 tahun ini, setelah sebelumnya seorang
pendaki Spanyol dikabarkan jatuh hingga meninggal, bulan
lalu.
Alex
Goldfarb dari Rusia-Amerika juga meninggal di gunung itu selama misi aklimatisasinya pada
Januari.
Baca Juga:
Detik-detik Fadli, Pendaki Selamat dari Erupsi Gunung Marapi di Agam
Sementara sebuah tim pendaki dari Nepal justru berhasil membuat sejarah di K2, bulan lalu, ketika mereka menjadi
yang pertama menaklukannya di musim dingin.
Kondisi
di K2 memang sangat keras.
Angin
dapat bertiup dengan kecepatan lebih dari 200 kilometer per jam (125 mil per
jam). Sedangkan suhu di puncak dapat turun hingga minus 60 derajat Celsius.
Baca Juga:
Gunung Sumbing di Jateng Kebakaran, 44 Pendaki Dievakuasi
Dengan
dibukanya kembali perbatasan Pakistan dan beberapa tempat lain untuk
dikunjungi, di musim dingin ini ada empat tim berjumlah sekitar 60 pendaki
telah berkumpul di gunung itu.
Kondisi
tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Jumlah itu bahkan disebut lebih banyak dari total
semua ekspedisi yang sebelumnya pernah dilakukan.
Tidak
seperti Gunung Everest, yang telah didaki oleh ribuan pendaki tua dan muda, K2
jauh lebih jarang dilalui, karena kondisinya yang sulit. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.