Phishing merupakan upaya kejahatan yang terjadi di dunia
maya. Salah satunya menggunakan manipulasi psikologis yang melibatkan pencurian
data rahasia dari komputasi seseorang untuk digunakan dengan berbagai tujuan, mulai
dari pencurian uang hingga penjualan data yang diperoleh.
Pesan phishing biasanya berupa pemberitahuan palsu dari
bank, penyedia, sistem pembayaran elektronik dan organisasi lain, phishing juga
dapat berbentuk replika yang hampir 100 persen sempurna.
Baca Juga:
Lindungi Wajib Pajak, DJP Umumkan Nomor dan Website Penipu yang Sering Beraksi
Melalui cara itu pengguna akan terpikat melalui pesan
phishing hingga berakhir dengan pemberian data pribadi secara sukarela.
Pada tahun lalu sepuluh negara teratas dalam upaya phishing
secara global terhadap UMKM mensasar negara Brasil, Rusia, Amerika Serikat,
Prancis, Italia, Meksiko, Jerman, Kolombia, Spanyol, dan India.
Dalam skala global, para phisher online mengeksploitasi tema
COVID-19 dan mengundang para pengguna yang ditargetkan ke konferensi video yang
tidak ada. Lalu bersikeras bahwa pengguna akan mendaftar dengan layanan baru
dari perusahaan.
Baca Juga:
Waspada! 82% Serangan Phishing Kini Targetkan Ponsel, Ini Bahayanya
Tren penting yang harus diperhatikan oleh bisnis di Asia
Tenggara adalah tautan dan email phishing yang dibagikan melalui platform
jaringan online. Pihaknya telah mengamati penipu yang menyebarkan surat
berantai mereka melalui jejaring sosial dan aplikasi perpesanan instan mulai
banyak tersebar pada akhir tahun 2020.
Penerima pesan akan dijanjikan hadiah seperti potongan
harga, dan lain-lain jika mereka membuka tautan yang telah dikirimkan. Halaman
web phishing berisikan pesan menarik seperti hadiah uang tunai, penghargaan,
atau kejutan lain yang banyak diinginkan. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.