Pesawat bisa tersambar petir
Dosen STMKG, Deni Septiadi mengatakan fenomena awan Arcus berbahaya bagi dunia penerbangan.
Baca Juga:
Turnamen futsal pemuda sampantao Cup I Sukses Digelar di yapim, Ketua Panitia Harap Ada Dukungan Pemerintah
Kemunculan Arcus yang disertai angin dapat membahayakan aktivitas take off atau landing pesawat, karena awan Arcus muncul akibat adanya golakan (ketidakstabilan) udara di atmosfer rendah.
Sehingga, bila terjadi sekitar bandara maka perlu mendapat perhatian khusus bagi aktivitas penerbangan.
Pesawat yang menerjang awan Arcus saat hendak mendarat atau lepas landas bisa mengalami turbulensi yang kuat. Bahkan, pesawat itu berpotensi tersambar petir.
Baca Juga:
Nyaris Tergelincir, Batik Air Mendarat Miring di Tengah Hujan Deras
Meski berbahaya, pesawat Boeing maupun Airbus sudah tidak menggunakan bahan metal, namun menggunakan komposit dan memiliki static discharge yang terpasang di moncong, sayap, serta ekor.
Awan Cumulonimbus (CB) bisa memproduksi downburst (hempasan angin ke bawah dari dasar awan ke permukaan tanah), atau juga angin yang tidak stabil arahnya yang bisa menjadi crosswind, tailwind, dan headwind yg umumnya pilot sudah memahami situasinya sesuai runway bandara. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.