WahanaNews.co, Jakarta - Kehadiran putri dari bintang legendaris NBA, Yao Ming, yakni Yao Qinlei, menjadi perhatian di masyarakat China.
Baru-baru ini, Yao Qinlei terlihat tengah berjalan-jalan bersama nenek dan ibunya, Ye Li, di wilayah Shanghai, China.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Dalam suatu unggahan, gadis berusia 13 tahun tersebut memperlihatkan tinggi badannya yang hampir menyamai tinggi ibunya yang juga seorang atlet basket.
Pada usianya yang masih muda, diperkirakan tinggi Yao Qinlei telah mencapai 190 cm. Bahkan, ketika berusia tujuh tahun, tinggi badannya sudah mencapai 1,6 meter atau setara dengan 160 cm.
Para ahli memperkirakan bahwa tinggi badan Yao Qinlei bisa melebihi 2 meter.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Berita dari Dimsum Daily menyatakan bahwa proporsi tubuh dari remaja yang lahir pada tahun 2010 ini dipengaruhi oleh kombinasi genetik yang diterimanya dari kedua orangtuanya.
Dalam penampilannya yang baru-baru ini diumumkan, terlihat bahwa dia mengenakan pakaian santai yang sesuai dengan usianya dan mirip dengan anak-anak seusianya.
Walaupun masih muda, tinggi badan Yao Qinlei sudah melampaui rata-rata tinggi badan orang dewasa. Meskipun demikian, wajahnya masih mempertahankan ciri-ciri anak-anak, meskipun memiliki tinggi badan yang sebanding dengan atlet basket.
"Putri Yao Ming sangat tinggi," tulis netizen dalam foto yang beredar tersebut.
Tidak hanya terkesan oleh tinggi badannya, banyak pengguna internet yang juga merasa khawatir terhadap kondisi kesehatan Yao Qinlei.
Tinggi badannya yang berlebihan dapat berpotensi menimbulkan masalah kesehatan di masa depan.
Faktor yang Mempengaruhi Tinggi Badan
DNA
Dikutip dari Medical News Today, faktor utama yang mempengaruhi tinggi badan seseorang adalah DNA. Para ilmuwan percaya bahwa DNA bertanggung jawab atas sekitar 80 persen tinggi badan seseorang.
Artinya, misalnya, orang yang bertubuh tinggi cenderung memiliki anak yang juga bertumbuh menjadi tinggi.
Para ilmuwan telah mengidentifikasi lebih dari 700 varian gen berbeda yang menentukan tinggi badan. Beberapa dari gen ini mempengaruhi lempeng pertumbuhan, dan gen lainnya mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan.
Kisaran tinggi badan normal berbeda-beda pada orang-orang dari latar belakang etnis yang berbeda, dengan DNA sebagai penentu utama.
Beberapa kondisi genetik, termasuk down sindrom dan sindrom Marfan, juga dapat memengaruhi tinggi badan seseorang saat dewasa.
Hormon
Tubuh memproduksi hormon yang memerintahkan lempeng pertumbuhan untuk membuat tulang baru. Hormon-hormon tersebut meliputi:
- Hormon pertumbuhan
Hormon ini dihasilkan di kelenjar pituitari dan merupakan hormon yang sangat vital untuk perkembangan tubuh.
Beberapa kondisi kesehatan dapat menghambat produksi hormon pertumbuhan oleh tubuh, yang pada gilirannya dapat berdampak pada tinggi badan.
Contohnya, anak-anak yang mengalami kondisi genetik langka yang disebut defisiensi hormon pertumbuhan bawaan akan mengalami pertumbuhan yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan anak-anak lainnya.
- Hormon tiroid
Kelenjar tiroid membuat hormon yang mempengaruhi pertumbuhan.
- Hormon seks
Testosteron dan estrogen sangat penting untuk pertumbuhan selama masa pubertas.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]