Kendati sudah banyak laporan yang masuk, driver mengaku
masih banyak menerima pesanan dari tempat tersebut. Hal ini pun dikeluhkan oleh
korban yang menilai tidak ada upaya dari pihak pengelola aplikasi untuk menutup
tempat tersebut.
"Iya, [driver] sudah tahu, sudah ada laporan di sistem,
udah lama ini tapi dari [pihak] Grab nggak ada yang ke sini, jadi mereka jalan
terus, kalau ada orang dari Grab nggak mungkin kayak gini," ujar driver
Grab.
Baca Juga:
Di akhir videonya, korban mengaku akan membuat laporan ke
Grab dan GoJek agar aksi resto bodong yang menggunakan nama restoran terkenal
untuk menarik konsumen segera dihentikan.
"Nah yang ini tulisannya Nasi Padang Ampera, ini ya
beli enam bungkus 120 ribu masuk akal nggak tempatnya seperti ini, makanannya
kayak gitu, jadi tiap resto beda-beda hape," ujarnya.
Public Relation Grab Indonesia, Dewi Nuraini dan Chief of
Corporate Affairs di Gojek Nila Marita, belum memberikan respons hingga berita
ini dipublikasi. Kedua perusahaan menjelaskan akan memberikan klarifikasi.
Sementara itu, video korban yang beredar di media sosial
Instagram Lambe Turah mendapat banyak respon dari warganet. Beberapa dari
warganet yang mendukung agar oknum restoran bodong segera ditindak.
Tak sedikit pula netizen yang mengaku pernah mengalami
pengalaman serupa dengan yang terjadi di video. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.