Dengan menjaga tatakan tetap di tempatnya ketika memungkinkan akan memperlihatkan selera tinggi dalam menikmati teh sekaligus menghormati tradisi yang sering diabaikan.
2. Cara Memegang Gagang Cangkir
Baca Juga:
10 Negara yang Dianggap Kurang Ramah untuk Turis, Indonesia Termasuk!
Gaya klasik menyentuh gagang cangkir dengan ibu jari dan jari telunjuk adalah cara yang disarankan. Kedua jari ini "memeluk" gagang, sementara jari tengah bisa ditopang di bagian bawah gagang untuk kestabilan.
Penekanan pada kelembutan dan keseimbangan sangat penting dengan genggaman tidak boleh terlalu kuat atau tegang. Jika terlalu kasar, kesan yang muncul malah kurang anggun.
Cara memegang cangkir seperti ini menunjukkan bahwa kamu bukan hanya sekadar minum teh, tetapi memperlakukan momen tersebut sebagai bagian dari seni bersosialisasi dengan rasa estetika yang halus.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
3. Hindari Mengaduk Terlalu Kencang
Banyak orang punya kebiasaan mengaduk teh secara cepat hingga terbentuk pusaran mirip tornado. Padahal secara etiket, cukup dilakukan setengah putaran (half-stir) agar bahan tambahan seperti gula, susu, atau madu hingga tercampur merata.
Gerakan mengaduk cepat tidak hanya berpotensi menimbulkan suara gemerincing yang mengganggu. Begitu pula dengan gelembung besar yang kurang sedap dipandang.