Curran mengatakan langkah selanjutnya adalah anak itu perlu
menunjuk perwakilan untuk mengurus warisan yang dia dapatkan.
Curran, yang telah bekerja dalam penyelidikan berbagai kasus
warisan selama 30 tahun ini, mengatakan timnya masuk ke kediaman Thomson untuk
melakukan investigasi.
Baca Juga:
Festival Permainan Tradisional di Madina: Menghidupkan Warisan Leluhur
"Kami meneliti rumah itu dan membaca semua informasi.
Pria ini ternyata adalah mantan redaktur BBC World Service Afrika Timur dan
Timur Jauh. Kami temukan banyak artefak di rumahnya," kata Curran kepada
BBC Radio Kent.
"Kami mulai mendapatkan gambaran tentang dia dari barang-barang
yang dia miliki dan mulai bertanya-tanya (ke berbaga pihak). Dia ternyata punya
keponakan perempuan dan laki-laki yang bisa menerima warisan."
"Namun kami juga menemukan bukti semacam upacara,
kemungkinan pernikahan di Indonesia dan ada foto-foto yang terlihat seperti
orang Indonesia.
Baca Juga:
Peringatan Harkitnas ke-116 di Samosir: Refleksi Teknologi dan Warisan Boedi Oetomo
"Jadi dari sinilah kami mulai melacak lebih lanjut
untuk mencari tahu apakah dia punya anak, yang mungkin belum pernah ia temui
selama bertahun-tahun, namun masih berhak menerima warisan berdasarkan hukum
orang yang tak memiliki wasiat."
"Kami punya agen di seluruh dunia yang telah
berpengalaman selama bertahun-tahun - jadi kami sebarkan dan kami temukan ia
memiliki mantan pasangan dan putri yang tinggal di sana."
"Jadi kami mengontak mereka dan memberitahu apa yang
terjadi bahwa ayah anak itu telah meninggal dunia," kata Curran, pakar
yang tampil dalam acara TV BBC, Heir Hunters.