WahanaNews.co | Perbudakan adalah "dosa asal Amerika", begitu dikatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Ia mengatakan itu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (20/8/2022).
"Lebih dari 400 tahun lalu, 20 orang Afrika dibawa paksa ke daratan yang kemudian menjadi Amerika Serikat. Berikutnya jutaan lainnya dicuri dan dijual pada abad-abad berikutnya, itulah sistem perbudakan yang merupakan dosa asal AS," kata Joe Biden.
Baca Juga:
Trump Rilis Daftar Negara Penghambat Perdagangan AS, Indonesia Termasuk
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan untuk mengakui upaya menetapkan 20 Agustus sebagai Hari Peringatan Perbudakan di AS. Upaya itu mulai dapat banyak dukungan, misalnya dari Senator Elizabeth Warren dan Anggota Kongres Al Green.
Sepanjang abad ke-17 dan 18, jutaan orang diculik dari Afrika. Mereka lalu dipaksa menjadi budak di koloni-koloni Amerika, untuk menghasilkan tanaman komersial seperti tembakau dan kapas.
Pada pertengahan abad ke-19, jerat ekspansi barat dan gerakan penghapusan perbudakan di AS, memicu perdebatan sengit. Sampai pernah terjadi perang saudara yang berdarah.
Baca Juga:
Pulau Bersejarah Tinian Dihidupkan Lagi, Sinyal Kesiapan AS Hadapi Cina di Pasifik
Meski perbudakan akhirnya bisa dihapuskan di seluruh AS, warisan negatif dari sifat-sifat ini masih ada. Misalnya dalam bentuk rasialisme dan diskriminasi warna kulit. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.