WahanaNews.co | Kabar dugaan bocornya data pengguna e-HAC atau Electronic Health Alert Card bikin panik banyak pihak. Sistem e-HAC ini dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan, dalam hal ini, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit untuk tracing pelaku perjalanan.
Terkait hal ini, Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI dr Anas Ma"ruf MKM mengatakan dugaan kebocoran data berada di pihak mitra dan sudah diketahui oleh pemerintah. Pihaknya juga sudah melakukan tindakan pencegahan dan upaya lebih lanjut dengan Kominfo dan pihak berwajib.
Baca Juga:
6 Juta Data NPWP Diduga Bocor, Termasuk Milik Jokowi dan Gibran di Daftar Utama!
Saat ini e-HAC lama sudah dinonaktifkan dan sudah terintegrasi dengan PeduliLindungi. Aplikasi eHAC yang lama, sudah tidak digunakan lagi sejak Juni 2021 sesuai dengan SE dari Kemenkes tentang digitalisasi dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara yang terintegrasi dengan PeduliLindungi.
Dugaan kebocoran data ditegaskan oleh Anas, tidak terkait dengan e-HAC yang ada di PeduliLindungi. Kemenkes bersama pihak terkait lainnya tengah melakukan investigasi dan penelusuran terkait informasi dugaan kebocoran.
"Pemerintah meminta masyarakat mendownload pedulilindungi dan memanfaatkan eHAC yang sudah terintegrasi. Pemerintah meminta untuk menghapus, menghilangkan, dan meng-uninstall app eHAC yang lama," pungkas Anas. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.