"Tidak benar, data yang kami miliki menunjukkan dalam percobaan pertama, hanya sekitar 20 pesen pemohon SIM A gagal dalam ujian praktek dan 10 persen pemohon SIM C," katanya.
Kapolres Kombes Dr.Indarto sebenarnya sudah punya kebijakan khusus, dengan mememerintahkan jajarannya dengan lebih melebarkan space lintasan atau track ujian praktek, supaya pemohon SIM lebih mudah dan leluasa saat melalui lintasan.
Baca Juga:
Mulai Senin Besok Ditlantas Polda Sulbar Berlakukan Lintasan 'S', Dirlantas Polda Sulbar: Segini Biaya dan Syarat Pembuatan SIM C
Untuk bisa seperti sekarang ini, dibutuhkan petugas yang punya militansi, kami mencapainya tidak dengan gampang, tetapi melalui usaha yang gigih dan "berdarah darah", perlawanan bukan hanya dari pada calo atau pihak pihak yang diuntungkan selama ini, namun sikap tidak suka ditunjukkan juga beberapa oknum internal, tapi sekarang sudah berubah, mayoritas anggota sudah komit dengan program WBK WBBM, kata Indira.
Instruktur sebelum melakukan ujian praktek maupun teori akan terlebih dulu menerangkan dengan memberikan penjelasan setiap tahapan, memberikan contoh dengan memperagakan cara berkendara yang benar.
AKP indira juga mengajak masyarakat maupun pemohon SIM yang gagal untuk memanfaatkan fasilitas gratis yang disediakan Polres Metro Bekasi Kota,yaitu layanan latihan berkendara yang dibimbing dan diawasi instrukturkan pada setiap hari minggu. "Manfaatkanlah fasilitas tersebut". ajaknya.
Baca Juga:
Ujian Praktik Pembuatan SIM: Angka 8 dan ZigZig Diganti Huruf S
Instruktur akan mengajarkan cara cara berkendara yang baik dan benar, tujuannya adalah agar tidak ada kesan petugas mempersulit masyarakat.
Dampak positif mendapatkan SIM dengan cara yang benar, pemohon SIM akan memiliki kebanggaan tersendiri, karena dirinya mendapatkannya dengan cara menempuh ujian teori dan praktek dengan usaha dan kemampuan sendiri tanpa bantuan orang lain, sekaligus diharapkan akan berdampak langsung dengan kebiasaan tertib berlalulintas saat berkendara di jalan raya.