WahanaNews.co | Sebanyak
120 bidan di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dilaporkan terkonfirmasi positif
Covid-19. Sementara dua bidan lainnya meninggal dunia.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
"Kalau angka pastinya lebih dari 120 [bidan positif
Covid]. Setiap hari per sore pasti kita terima laporan dari bidan-bidan
ranting," kata Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Pamekasan, Siti
Maimunah, Senin (19/7).
Maimunah menerangkan dari data yang didapatkan pihaknya
bidan yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah dua orang di
wilayah itu. Sisanya dirawat di rumah sakit, isolasi mandiri, dan sebagian
sembuh total.
Sementara itu, untuk membantu persalinan di masa Covid-19,
Maimunah mengatakan Kantor IBI Pamekasan yang berada di desa Buddagan, Kecamatan
Pademawu, siap melayani. Namun, bila persalinan itu harus menggunakan jalur
operasi, pihaknya tidak bisa melayani.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
"Kami hanya bisa melayani bila persalinan normal, kalau
sampai berisiko untuk dioperasi, tentu disarankan untuk ke rumah sakit,"
kata dia.
Maimunah mengungkapkan, Kantor IBI jadi rujukan persalinan
ibu melahirkan tersebut, masih baru diresmikan pada Senin (19/7) pagi. Hal
tersebut dilakukan setelah belakangan ada ibu hamil yang mau melahirkan tidak
diterima rumah sakit, akibat over kapasitas dari pasien Covid-19.
Kantor IBI ada 10 ruang yang disiapkan untuk melayani ibu
hamil melahirkan. Ruangan tersebut dibagi menjadi 2 ruang untuk Unit Gawat
Darurat (UGD), 2 ruang persalinan, ruang nifas 5 ruang dan 1 ruang untuk
observasi.
Ia menyadari belakangan ruang isolasi Covid-19 di sejumlah
RS mendadak penuh. Hal tersebut memicu pada ruang persalinan ibu melahirkan
juga beralih fungsi. Akibatnya ia memaklumi bila sejumlah RS menolak pasien
Covid-19 ibu melahirkan. [qnt]