WahanaNews.co | Sebanyak
150 orang didominasi pemuda ditangkap polisi setelah melakukan demo berujung
kericukan di Balai Kota Bandung. Di antara mereka, ada yang masih berusia SMP,
SMA, mahasiswa, hingga pengangguran.
Baca Juga:
GMNI Demo Kejari Gunungsitoli Terkait Kasus Defisit Rp84 Miliar, Minta Segera Ditetapkan Tersangka
"150 orang itu terdiri dari mahasiwa 9 orang, SMA
sederajat 36 orang, SMP 6 orang, dan lain-lainnya 34 orang, dan lain-lainnya
itu pengangguran dan putus sekolah. Kemudian tambah 64 orang dalam proses
pendataan," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya di
Gedung Sate Bandung, Rabu (21/7).
Ulung menjelaskan, kerusuhan itu bermula ketika kelompok
massa ojol, pedagang, dan mahasiswa menggelar aksi penolakan atas perpanjangan
PPKM.
Namun massa ojol dan pedagang akhirnya memutuskan memisahkan
diri karena khawatir aksi bakal menganggu ketertiban umum.
Baca Juga:
10 Pelaku Penyerangan Diskusi Forum Tanah Air di Kemang Dalam Pengejaran Polisi
Sementara itu, massa mahasiswa diduga ditunggangi oknum
tertentu dengan niat membuat rusuh. Kemudian, massa ini long march ke Gedung
Sate dan sempat melakukan penutupan jalan hingga terjadi kemacetan.
Tak hanya itu, mereka juga merusak fasilitas publik sehingga
dibubarkan dan diamankan polisi.
"Kita bubarkan mereka karena mereka tidak mematuhi
prokes, tidak memakai masker, menutup jalan sehingga terjadi kemacetan panjang,
kemudian mereka melakukan perusakan," ucap Ulung.