WahanaNews.co | Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh, kembali melakukan pembelajaran daring atau online.
Keputusan tersebut diambil setelah 60 mahasiswanya positif Covid-19. Padahal, baru sebulan kampus ini melaksanakan perkuliahan tatap muka.
Baca Juga:
Peredaran Ganja Asal Aceh Tujuan Sumbar 624 Kg Diungkap BNN
Koordinator Humas Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Ferizal Hasan mengatakan, saat ini ada 60 mahasiswa yang dikarantina di asrama mahasiswa dengan blok khusus.
Ferizal berkata, setelah diketahui ada satu mahasiswa positif Covid-19, pihak kampus segera melakukan pelacakan dan testing terhadap 102 mahasiswa lainnya.
Dari tes inilah diketahui bahwa total ada 60 mahasiswa positif terinfeksi virus corona SARS-CoV-2.
Baca Juga:
Dari Aceh, Presiden Jokowi Lanjutkan Kunjungan Kerja ke Provinsi Sumatra Utara
"Karena ada yang terpapar satu orang di asrama, lalu kami melakukan penelusuran terhadap 102 mahasisiwa lainnya. Dan hasilya diketahui ada 60 mahasiswa lain yang juga positif terinfeksi, sehingga mereka kini dikarantina di blok khusus asrama mahasiswa," jelas Ferizal, melalui pesan WhatsApp, Kamis (10/2/2022).
Dengan temuan kasus tersebut, pihak USK membuat kebijakan kegiatan perkuliahan dan seminar atau sejenisnya kembali dilakukan secara daring atau online.
Keputusan ini berlaku sampai tanggal 20 Februari 2022, dan berdasar hasil evaluasi perkembangan kasus Covid-19 di lingkungan kmapus.
Pasien Covid-19 di Aceh semakin banyak
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdul Gani mengatakan, pasien Covid-19 di Aceh semakin banyak.
Ada 87 kasus baru, sehingga total ada 175 orang terpapar Covid-19. Tiga orang di antaranya saat ini dirawat di Rumah Sakit Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, dan selebihnya melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Sementara tiga lainnya dilaporkan sembuh dan satu orang meninggal dunia.
"Penderita baru ini terkonfirmasi positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab dengan metode Real Time-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk mendeteksi virus corona. Kasus aktif di Aceh bertambah menjadi 175 orang," kata Saifullah Abdulgani, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh.
Tambahan kasus tertinggi ditemukan di Kota Banda Aceh sebanyak 73 orang, dan sisanya tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Aceh.
"Jangan dianggap enteng, satu kasus baru berpotensi menularkan kepada orang lain apabila kontak erat tidak mau diperiksa atau memeriksakan dirinya kepada petugas kesehatan terdekat," katanya.
Gani mengimbau anggota keluarga atau kerabat yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19 untuk melakukan tes sebagai langkah deteksi dini.
Pasalnya, semakin cepat seseorang diketahui terinfeksi virus corona maka semakin mudah memutuskan rantai penularannya dan lebih mudah menyembuhkannya. [bay]