Dalam menjalankan perannya sebagai katalis pembangunan Tapanuli Utara, PT SMI juga senantiasa aktif dalam mencari alternatif sumber pendanaan seperti penerbitan Green Bond dan Global Bond serta pelibatan dan kolaborasi dengan sektor privat pada sindikasi proyek-proyek infrastruktur. Inovasi dan inisiatif ini telah dan dapat terus mengoptimalkan leveraging terhadap asset PT SMI.
Selama pandemi COVID-19, peran PT SMI terasa semakin besar, sebagai alat countercyclical pemerintah. PT SMI ikut bekerja keras untuk menanggulangi dampak perubahan situasi ekonomi di daerah yang signifikan melalui program pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Daerah.
Baca Juga:
Polda Sulut Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96 dengan Upacara Dipimpin Kapolda
Nikson menyampaikan, ada 92 pemerintah daerah yang telah menerima manfaat pinjaman program PEN hingga Desember 2022, dengan total komitmen sebesar Rp34,7 triliun.
PT SMI telah berpartisipasi pada pembiayaan daerah sejak 2015, melalui pengalihan aset dan peran Pusat Investasi Pemerintah sebagai lembaga pembiayaan untuk pemerintah daerah kepada PT SMI.
“Dalam penyaluran dana PEN, kami senantiasa menjaga integritas dan akuntabilitas. Salah satu inovasi yang kami lakukan untuk menjaganya adalah melalui transformasi digital pengajuan pinjaman daerah melalui Regional Financing System (ReFina), sehingga akuntabilitas dan transparansi dapat terukur,” terang Nikson.
Baca Juga:
Dugaan Curi Arus di Pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai, Muslim Muis Minta Menteri BUMN untuk Mencopot Kepala PLN
Dalam menjawab tantangan pembangunan ekonomi daerah yang memerlukan pemerataan akses antar daerah terhadap infrastruktur sesuai karakteristiknya, saat ini PT SMI sedang disiapkan untuk bertransformasi menjadi lembaga pembiayaan pembangunan nasional.
Mengenai pencalonan dirinya ke DPRI dari Dapil Sumut II dari Partai PDIP, Bupati Nikson berkata, “Biarlah petunjuk keputusan ketua umum, kalau seandainya ketua umum PDIP, Ibu Mega memberikan mandat untuk pencalonan ke DPRI Dapil Sumut II, saya masih siap berkelanjutan untuk ikut membangun Indonesia umumnya,” tuturnya.
“Saat ini saya sebagai kepala daerah Tapanuli Utara yang boleh saya berbuat, karena jawatan saya sudah 9 tahun tinggal beberapa bulan lagi berakhir, namun bila ketua umum PDIP memberikan kesempatan mandat pencalonan DPRI Sumut II, saya masih berkeinginan melanjutkan program membangun daerah khususnya,” tutup Nikson.