WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus
meningkatkan kemantapan jalan nasional Pantai Utara (Pantura) di wilayah Jawa
Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Peningkatan kondisi jalan bertujuan
memperlancar konektivitas di jalur yang merupakan urat nadi transportasi dan
logistik, disamping jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa dan Jalan Tol Trans
Jawa.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga
Hedy Rahadian mengatakan telah menurunkan lebih dari 1.000 personil untuk
melakukan penutupan lubang-lubang pada jalan nasional di wilayah Jawa Tengah
(Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta akibat tingginya curah hujan dalam
beberapa waktu terakhir.
"Kami sudah mengidentifikasi ada
lima ruas jalan nasional yang mengalami pertumbuhan lubang secara luar biasa.
Kami sudah turunkan tim untuk pelakukan penambalan secara cepat," ujarnya, dalam siaran pers, Selasa (22/12/2020).
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan
Nasional Jateng-DIY, Satrio Sugeng Prayitno, menerangkan, lima ruas jalan nasional yang akan
dilakukan penambalan cepat tersebut yaitu Pemalangan �" Pekalongan - Batang Pelen,
Semarang - Kudus - Lasem, Ketanggungan, Lingkar Sumpiuh
dan Wangon.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
"Penanganan tersebut memang masih
bersifat sementara yaitu dengan penutupan lubang. Sementara untuk perbaikan
permanen akan dilakukan setelah musim hujan usai," ujar Satrio.
Ditambahkan Satrio, BBPJN Jateng-DIY
menugaskan 350 orang pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN)
I, 180 orang pada Satker PJN II dan 200 orang pada Satker PJN III di wilayah
Jateng, dan 170 orang pada wilayah DIY.
Kegiatan preservasi jalan dan jembatan
di tahun anggaran 2020 terus dilaksanakan setiap hari sejak terkontrak pada
Januari 2020 dengan total panjang penanganan 96,29 km.