WahanaNews.co | Seorang satpam menuturkan detik-detik saat menyelamatkan anak usia 4 tahun dari kecelakaan maut truk tangki Pertamina di Jalan Transyogi Cibubur, Bekasi, Senin (18/7) lalu.
Anak itu selamat, sementara orang tuanya meninggal dunia karena kecelakaan tersebut.
Kunto (36) mengatakan ketika insiden terjadi, ia berlari menolong anak kecil yang menangis tepat di samping para korban.
Baca Juga:
Pria Pelatih Futsal di Bekasi Cabuli 3 Anak, Pelaku Langsung Ditangkap Polisi
Saat itu, sang anak dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Kepalanya robek sehingga perlu pertolongan secepatnya.
"Saya langsung lari, saya gendong anaknya. Saya lihat korbannya sudah banyak, makanya saya amanin dulu anaknya maksudnya biar enggak ada trauma mendalam, sambil dikasih pertolongan pertama darahnya biar agak berhenti dulu," kata Kunto kepada, Selasa (19/7).
Kunto mengatakan ia membawa sang anak ke showroom agar anak tersebut bisa segera diberikan pertolongan pertama. Salah satu karyawan memberitahunya bahwa bocah itu sempat dilempar sang ibu demi menghindari tubrukan kendaraan.
Baca Juga:
Menteri AHY Ungkap 2 Kasus Mafia Tanah di Jabar Rugikan Negara Rp3,6 triliun
"Dia itu bilang ke saya 'itu tadi dilempar sama ibunya pak dari motor'. Nah, saya enggak tahu. Soalnya posisinya kan kejadiannya begitu cepat," tuturnya.
Ia juga menceritakan bahwa balita itu sempat ditolak oleh petugas ambulans. Kala itu, petugas lebih fokus membawa korban tewas. Sementara korban luka-luka diminta diamankan terlebih dulu untuk selanjutnya dibawa ambulans lainnya.
Beruntung, salah seorang warga, yang kini menjadi wali anak tersebut, mendesak petugas membawa sang anak ke rumah sakit. Anak itu pun akhirnya bisa mendapat perawatan optimal dari tim dokter.
"Udah [akhirnya] dibawa ke rumah sakit, dioperasi, dijahit," ujarnya.
Terpisah, Rendra (37), seorang warga yang melintas sekaligus wali anak 4 tahun tersebut mengatakan sang anak sempat terpental sejauh 10 meter setelah dilempar ibunya dari atas motor.
Orang tua anak itu meninggal usai menyelamatkan anaknya dari kecelakaan.
"Orang tuanya ini meninggal, sebelum meninggal, ibunya itu ngelempar sampai kepental sejauh 10 meter," kata Rendra.
Meski begitu, Rendra mengungkapkan kondisi bocah itu kini sudah membaik. Ia sudah kembali ceria bahkan bisa lompat-lompat ketika diajak berkeliling.
Akan tetapi, anak itu juga sempat mencari-cari orang tuanya. Sebab, berdasarkan keterangan keluarga, sang anak sangatlah dekat dengan ayah dan ibunya.
"Waktu saya bawa lihat kolam ikan di (RS) Permata itu lompat-lompat terus dia sempet manggil nana-nana atau apa, mungkin itu manggil ibunya, karena informasi dari budenya adek J itu enggak gampang dekat sama orang lain bahkan sama keluarganya sendiri enggak mau. Dia hanya tiap harinya cuma sama ibu dan bapaknya aja," ucapnya.
Kecelakaan beruntun yang melibatkan truk tangki Pertamina, 2 mobil, dan 10 sepeda motor terjadi di Jalan Alternatif Cibubur, Senin (18/7) sore. Insiden ini menyebabkan 10 orang tewas dan lima orang luka-luka.
Peristiwa ini bermula saat truk tangki bermuatan bahan bakar itu melaju dari arah Cibubur menuju ke Cileungsi. Di lokasi, kondisi jalan menurun dan terdapat lampu lalu lintas.
Terkait kasus ini, polisi telah menetapkan sopir truk tangki Pertamina berinisial S dan kernetnya KS sebagai tersangka. [qnt]