WAHANANEWS.CO, Jakarta – Setelah dilakukan berbagai perbaikan, Refused Derived Fuel (RDF) Rorotan tidak lagi mengeluarkan asap dan bau. Emisi gas buang telah memenuhi standar emisi Euro-6. Sehingga aman bagi masyarakat sekitar.
RDF Plant Rorotan telah sukses mengolah 2.500 ton sampah, menjadi 875 ton bahan bakar RDF per hari.
Baca Juga:
Kabar Gembira! ITB Bakal Bangun Asrama Mahasiswa dan Laboratorium di Kampus Cirebon
Dalam prosesnya, RDF Plant Rorotan sudah tidak menimbulkan bau dan asap yang dapat mengganggu kenyamanan warga sekitar. Cerobongnya kini terlihat bersih tanpa asap.
Bau dan asap yang sebelumnya dikeluhkan, telah berhasil diatasi. Cerobong tidak lagi mengeluarkan asap seperti sebelumya.
Masyarakat dapat melihat keberhasilan tersebut dari dekat, dengan mengunjungi RDF Plant terbesar di Dunia tersebut.
Baca Juga:
Berita Duka! Fisikawan Indonesia, Prof. Pantur Silaban Ph. D, Tutup Usia 84 Tahun
Ahli Teknik Lingkungan Institut Teknilogi Bandung (ITB), Dr. Haryo Satriyo Tomo, menegaskan RDF Plant Rorotan, aman buat lingkungan dan kesehatan masyarakat. Menurut Haryo, RDF Plant Rorotan menggunakan teknologi pengendalian emisi berstandar tinggi. Dan juga memenuhi santar emisi Euro-6. Dengan demikian, harapnya, masyarakat tidak khawatir dengan RDF Plant Rorotan.
“RDF Plant Rorotan telah dilengkapi Air Pollution Control Devices (APCD) dengan konfigurasi menyeluruh untuk mereduksi polutan secara optimal,” ujar Haryo kepada awak media sebagaimana dikutip dari laman resmi Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Senin (10/11/2025).
“Alat pengendalian pencemaran udara di RDF Plant Rorotan mengombinasikan unit-unit untuk menyisihkan partikulat, sulfur dioksida (SO₂), oksida nitrogen (NOx), dan parameter lainnya. Standar baku mutu yang ditargetkan merujuk pada Permen LHK Nomor 70 Tahun 2016,” paparnya.