WAHANANEWS.CO, Jakarta - PLN Nusantara Power (PLN NP) bekerja tanpa henti dan mengerahkan helikopter untuk menembus wilayah terisolasi akibat banjir bandang serta tanah longsor di Sumatra Utara dan Aceh demi mempercepat pengiriman bantuan logistik dan memastikan keselamatan karyawan serta masyarakat pada Minggu (30/11/2025).
Bencana besar yang melanda pada akhir November 2025 menyebabkan akses menuju PLTA Sipansihaporas (UP Pandan), PLTA Peusangan (UP Arun), dan PLTD Cot Trueng terputus total sehingga seluruh mobilitas darat lumpuh pada hari itu.
Baca Juga:
Terdapat Titik Kritis di Bireuen, PLN Turunkan Pasukan Elite dan Ribuan Material untuk Selamatkan Jaringan
Tidak hanya akses fisik yang terdampak tetapi komunikasi di PLTA Sipansihaporas dan PLTA Peusangan juga terputus sehingga pemantauan kondisi karyawan dan keluarga tidak bisa dilakukan secara real time.
Sejak hari pertama bencana, PLN NP melakukan komunikasi intens dengan seluruh unit terdampak mulai dari memantau operasional, kebutuhan logistik, permintaan bantuan hingga memastikan keselamatan pegawai dengan mengerahkan tim tanggap darurat dari Kantor Pusat serta unit sekitar di Aceh dan Sumatra Utara untuk menginventarisir kebutuhan dan mendistribusikan bantuan.
Namun berbagai jalur transportasi normal tidak bisa ditembus karena jalur darat tertutup longsor, jalur laut tidak aman akibat cuaca ekstrem, dan helikopter di wilayah Sumatra masih berada di bawah koordinasi Basarnas untuk evakuasi.
Baca Juga:
Pemulihan Listrik Sumbar Tembus 99,8 Persen, PLN Kerahkan Semua Sumber Daya
Melalui koordinasi dengan PT PLN (Persero) dan BASARNAS, PLN NP akhirnya memilih langkah tercepat dengan mengerahkan helikopter dari Jakarta sebagai satu-satunya opsi paling memungkinkan pada saat itu.
Pada Minggu (30/11/2025) helikopter pertama mendarat di Bandara Polonia dengan membawa personel tanggap darurat dan peralatan vital seperti modul internet satelit yang menjadi prioritas utama untuk memulihkan komunikasi.
Kelancaran komunikasi menjadi elemen kunci untuk mengatur distribusi bantuan dan operasi pemulihan sehingga posko siaga bencana langsung didirikan di Kantor Otorita Bandara Kualanamu Medan pada hari yang sama.