WAHANANEWS.CO, Magelang | Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terus mengalami peningkatan. BPPTKG mencatat sebanyak 21 kali guguran lava yang bergerak ke arah barat daya, tepatnya menuju Kali Bebeng.
"Jarak luncur maksimum dari guguran lava ini mencapai 1.500 meter," demikian disampaikan BPPTKG pada Kamis (3/10/24).
Baca Juga:
Gunung Merapi Ngamuk Lagi, Luncurkan 40 Kali Guguran Lava Pijar
Gunung Merapi memuntahkan lava hingga 30 kali dengan jarak luncur 1.600 meter. Pada periode pengamatan Rabu (3/10/2024), antara pukul 00.00 hingga 06.00 WIB, cuaca di sekitar Gunung Merapi berkisar antara berawan hingga mendung.
Angin berhembus tenang ke arah barat, suhu berkisar 18,2 hingga 19 derajat Celsius, dan kelembapan mencapai 89,5 hingga 95 persen. Tekanan udara tercatat antara 874 hingga 918,3 mmHg.
Secara visual, Gunung Merapi tampak jelas dengan asap kawah berwarna putih dan bertekanan rendah yang terlihat hingga 150 meter di atas puncaknya.
Baca Juga:
Gubernur Sumbar: Pemerintahan Tidak Anti-Kritik, Siap Berkolaborasi untuk Pembangunan
"Selain itu, data seismik mencatat 40 kali gempa guguran dengan amplitudo antara 3 hingga 21 mm dan durasi gempa antara 57,56 hingga 146,32 detik," tambahnya.
Saat ini, status Gunung Merapi berada di Level III atau Siaga. BPPTKG menyarankan masyarakat untuk tidak beraktivitas di wilayah yang sudah teridentifikasi sebagai zona bahaya.
Gunung Merapi juga melaporkan 11 kali guguran lava dengan jarak 1.800 meter pada pagi ini.
Potensi bahaya diprediksi akan terjadi di sektor selatan-barat daya, mencakup Sungai Boyong hingga 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng hingga 7 kilometer.
Di sektor tenggara, ancaman bahaya meluas ke Sungai Woro hingga 3 kilometer dan Sungai Gendol hingga 5 kilometer. Material vulkanik dapat terlontar hingga 3 kilometer dari puncak jika terjadi letusan besar.
BPPTKG juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap bahaya lahar dan awan panas, terutama saat hujan.
Penduduk sekitar Gunung Merapi diimbau untuk bersiap menghadapi potensi gangguan dari abu vulkanik.
Jika ada perubahan signifikan dalam aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG akan segera memperbarui informasi dan meninjau kembali tingkat aktivitas gunung tersebut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]