WahanaNews.co | Personel Polres Ternate di Maluku Utara berjaga di seluruh SPBU di Ternate setelah naiknya harga BBM, guna mengantisipasi penimbunan dan pembelian BBM menggunakan jerigen dan mobil modifikasi.
Kepala Polres Ternate, AKBP Andik P Sigit, di Ternate, mengatakan, langkah pengamanan ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya penimbunan, pembelian berlebih, dan penyimpanan pada distribusi BBM
Baca Juga:
3 ASN Ternate di Jakpus Terkait Kasus Narkoba Tak Ditahan Polisi
"Kami sudah menempatkan personel untuk memantau agar kondusif, guna memastikan tidak ada penimbunan," kata Sigit, di Ternate, Minggu (4/9/2022).
Ia menyatakan, SPBU yang dijaga itu, di antaranya SPBU Kalumata, SPBU Maliaro, SPBU Batu Anteru dan SPBU Codo.
Selain di SPBU, PT Pertamina (Persero) Fuel Terminal Ternate yang berada di Kelurahan Jambula juga dijaga dan diawasi dengan melibatkan jajaran TNI dan instansi terkait. "Kami pastikan kawasan SPBU di Kota Ternate tetap aman, terkendali dan kondusif usai pemerintah menaikkan harga BBM, " kata Kapolres.
Baca Juga:
3 ASN Ternate Ditangkap Polda Metro Jaya, Polisi Sita Sabu
Sementara itu, Area Manager Communication Relations & CSR Papua Maluku, Edi Mangun, mengatakan, trend ICP masih berada pada tingkat yang cukup tinggi, pada Agustus lalu tercatat sekitar 94.17 USD/Barel, Pertamina Patra Niaga menetapkan harga baru Pertamax yang berlaku mulai 3 September.
Harga jual Pertamax ditetapkan Rp 14.850 per liter untuk wilayah Papua Maluku atau daerah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor 7,5 persen.
"Harga baru ini sudah sesuai dengan regulasi Kepmen ESDM nomor 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU). Jika dibandingkan dengan produk RON 92 lainnya, harga Pertamax ini masih tergolong paling kompetitif. Produk lain dengan RON sama memiliki harga yang lebih tinggi dari pada harga BBM milik Pertamina," ujar Edi.