WahanaNews.co | Direktur
Pusat Reduksi Risiko Bencana Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
M. Ilyas, memastikan buoy dapat beroperasi baik dengan setelah BMKG mewaspadai
potensi gempa-tsunami di pesisir selatan Jawa Timur.
Baca Juga:
Korban Tewas Gempa Jepang Bertambah, Capai 73 Orang
Ilyas memastikan buoy yang dipasang di Malang beroperasi
dengan baik setelah gempa magnitudo 5,9 mengguncang sebagian wilayah Jawa
Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta pada Jumat (21/5) malam.
"Waktu kemarin buoy kami sempat merespons. Ada
istilahnya alert mode, memberi tahu ada gempa, kemudian ada pergerakan dengan
sensor kami, tapi tapi sama seperti kasus di Selatan Banten, hanya kasih tahu
ada gempa," ujar Ilyas kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (5/6) pagi.
Ia kemudian berkata, "Sekarang belum ada data lagi yang
masuk, tapi (gempa yang lalu) masih kecil kekuatannya. Kalau sudah di atas 7
yang kami takutkan dangkal, selain gempa potensi tsunaminya yang kami
takutkan."
Baca Juga:
Gempa Dahsyat M 7,4 Guncang Jepang, Korban Tewas Bertambah Jadi 62 Orang
Lebih lanjut, Ilyas mengatakan bahwa BPPT memasang teknologi
buoy untuk membantu BMKG supaya bisa memberi tahu masyarakat mengenai potensi
tsunami.
Dengan demikian,BMKG tidak perlu menunggu tsunami datang,
baru memberikan informasi kepada masyarakat.
Ilyas menjelaskan bahwa ketika gempa terjadi dan ada
indikasi terjadi tsunami, buoy yang ditempatkan di titik terdekat sudah bisa
memberikan informasi.