"Jadi BMKG bisa memberikan waktu cukup lama buat
masyarakat mencari tempat aman. Ini upaya meningkatkan sistem early warning,
meskipun BMKG sudah punya dari seismograf," kata Ilyas.
"Jadi, jika ada gempa, langsung masuk ke model lalu
diprediksi ada potensi [tsunami] tidak. Dengan buoy, bisa langsung
memverifikasi ada tsunami atau tidak kalau gempa terjadi di dekat buoy."
Baca Juga:
Berdampak ke Jepang dan Filipina, Gempa M 7,5 Guncang Taiwan
Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan
bahwa berdasarkan hasil analisis BMKG, seluruh pesisir Jatim berpotensi
diterjang tsunami apabila ada gempa besar.
BMKG bahkan memperingatkan potensi gempa bumi dengan
magnitudo di atas 7 dan tsunami hingga 29 meter di pesisir selatan Jawa Timur.
"Hasil analisis kami untuk wilayah Jatim, seluruh
pesisir itu potensinya, tinggi maksimum 26-29 meter di Kabupaten Trenggalek.
Itu tinggi maksimum. Waktu tiba tercepat 20-24 menit di Kabupaten Blitar,"
ujarnya dalam webinar di saluran YouTube InfoBMKG. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.