WAHANANEWS.CO - Banjir dan tanah longsor melanda seluruh 20 kecamatan di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, menewaskan 34 orang dan membuat 33 warga lainnya masih hilang pada Jumat (28/11/2025), kata Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu lewat keterangan tertulis.
Pemadaman listrik total terjadi di seluruh wilayah Kota Sibolga dan Tapanuli Tengah, sementara jaringan telekomunikasi dan internet mengalami blind spot sehingga koordinasi dan komunikasi menjadi sulit.
Baca Juga:
Banjir Bandang dan Longsor Terjang 6 Daerah di Sumut, 10 Warga Meninggal
Akses darat menuju Tapanuli Tengah juga terputus total akibat longsor dan amblesnya jalan serta jembatan di Jalur Lintas Sumatera dari Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, maupun Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan.
Masinton menyatakan telah memerintahkan penyaluran bantuan melalui jalur laut dari Pelabuhan Sibolga dan jalur udara via Bandara Pinangsori untuk menjangkau warga terdampak.
Di Posko Pengungsian GOR Pandan tercatat 347 orang mengungsi, terdiri atas 89 pria dewasa, 96 perempuan dewasa, 109 anak-anak, 43 bayi, dan 10 lansia.
Evakuasi masih berlangsung untuk warga yang terisolir, termasuk 30-35 KK di Kelurahan Hutanabolon, sekitar 90 KK di Desa Saormanggita, 250 KK di Desa S. Kalangan II, serta 35 KK di Desa Haloban Bair dan beberapa warga yang bertahan di SMP Satu Atap Tukka di Huraba.
Baca Juga:
Empat Tewas Diterjang Longsor di Trenggalek, Kemensos Turun Bantu Korban
Pemda Tapanuli Tengah menyiapkan administrasi Surat Tanggap Darurat dan surat permohonan bantuan pangan ke Badan Pangan Nasional untuk memenuhi kebutuhan dapur umum dan posko pengungsian.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.