Kemudian, mengajak para petani membersihkan parit-parit agar air cepat mengalir, melakukan pompanisasi untuk mengurangi air dalam sawah, dan menginstruksikan kepada petani agar meminta bantuan benih bagi yang puso melalui Dinas Pertanian Kabupaten, Provinsi maupun Pusat.
“Waspada terus sebab berdasarkan perkiraan dari BMKG bahwa bulan Oktober sampai dengan Desember 2022 curah hujan masih tinggi dan Kepada para petugas lapangan terutama POPT agar melakukan monitoring atau pemantauan terus di wilayah kerjanya dalam hal pemantauan banjir,” pungkasnya.
Baca Juga:
BMKG Kalsel Intensifkan Edukasi Masyarakat Terkait Peningkatan Suhu Signifikan Lima Dekade Terakhir
6 Kecamatan di Sergai Tergenang
Banjir yang terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) semakin meluas. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), banjir kini sudah menggenangi di 6 kecamatan dan menyebabkan 3.369 KK serta berdampak pada 13.294 jiwa.
“Sejauh ini banjir sudah meluas di 6 kecamatan seperti, Sei Bamban, Dolok Masihul, Tanjung Beringin, Sei Rampah, Sipispis, dan Kecamatan Tebingtinggi. Saat ini banjir melanda 3.369 Kepala Keluarga dan berdampak pada 13.294 jiwa,” kata Plt Kepala BPBD Kabupaten Serdang Bedagai, Frits Ueki Prapanca Damanik, Rabu (16/11).
Baca Juga:
Buka Indonesia International Sustainability Forum 2024, Presiden Jokowi Sampaikan Strategi Penanganan Perubahan Iklim
Frits mengatakan, pihaknya pun terus melakukan pemantauan serta evakuasi terhadap korban banjir. Saat ini pihaknya terkendala persoalan kurangnya perahu karet untuk melakukan evakuasi korban banjir, karena luasan wilayah dampak banjir. Untuk itu, BPBD Serdang Bedagai melakukan koordinasi dengan sejumlah Kepala daerah termasuk Provinsi Sumatera Utara.
“Untuk tenda pengungsian terus kita dirikan di lokasi banjir. Memang sejauh ini kita mengalami kendala terbatasnya perahu karet untuk proses evakuasi warga. Tapi kita sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah lain dan pemerintah atasan,” katanya.
Damanik menjelaskan, di sejumlah lokasi air telah berangsur-angsur surut. Meski begitu, ketinggian air khususnya di Kecamatan Sei Rampah masih terus mengalami peningkatan.