"Kami berharap, berbagai kegiatan yang telah kami jalankan ini dapat mendukung kelestarian ekosistem, terutama wilayah yang berada di lokasi-lokasi yang dekat dengan unit operasional kami," kata Erik.
Program ini juga mengajak masyarakat lokal dan nelayan untuk mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan air melalui budidaya ikan air tawar dengan membuat kolam bioflok.
Baca Juga:
Anggaran DBHCHT Sumedang Tahun 2024 Capai Rp 20,98 M, Denny: Harus Memberikan Dampak Positif
Bioflok merupakan metode budidaya ikan yang mengedepankan keberlanjutan yang erat kaitannya dengan konservasi air.
Lewat budidaya dengan sistem ini, pembudidaya ikan bisa menggunakan cairan yang mengandung mikrobiologi untuk mengurai kotoran atau limbah yang dihasilkan ikan, sehingga dapat menghemat penggunaan air.
"Ini juga untuk membantu nelayan memenuhi kebutuhan ikan apabila perubahan musim terjadi, yang berdampak pada berkurangnya hasil tangkapan ikan," terang Erik. [jat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.