Salah seorang kru kapal mengarahkan mereka untuk mengambil dan mengenakan "life jacket".
Beberapa di antaranya nekat terjun ke laut.
Baca Juga:
Basarnas Berikan Penghargaan kepada Fakultas Kedokteran UNG di Kota Gorontalo
Kapten kapal selanjutnya melapor melalui jaringan radio dan mengaktifkan Emmergency Position Indicating Radio Beacon (EPIRB) untuk meminta pertolongan. Vessel Traffic Service (VTS) menerima panggilan ‘mayday’ dari KMP Sunda Empire yang langsung menginformasikan (broadcast) kepada kapal-kapal yang sedang berlayar di sekitarnya. Pancaran signal EPIRB tertangkap Meolut BCC.
Kabasarnas selanjutnya menunjuk Kepala Kantor SAR Banten sebagai SAR Mission Coordinator (SMC) operasi SAR. SMC selanjutnya koordinasi dengan Potensi SAR, diantaranya ASDP, KSOP, LANAL, POLAIR, KKP, DVI, RSUD Cilegon, PMI, Kantor SAR Lampung. SMC memerintahkan HR-3606 yang siaga di helipad Posko Siaga Lebaran 2022 untuk mencari kapal dari udara. Berhasil.
Helikopter dengan cepat menjangkau lokasi kejadian.
Baca Juga:
Basarnas Pontianak Terus Cari Dua Kapal Tenggelam Akibat Cuaca Ekstrem
"Seorang rescuer dari BSG (Basarnas Spesial Group) yang ikut di dalam heli tersebut melakukan teknik 'free jump' dari heli untuk menggapai dan menyelamatkan korban, karena kondisinya kritis korban selanjutnya ditolong menggunakan teknik "hoisting" dan kemudian dievakuasi ke RS. Krakatau," terangnya.
Saat itu pula, kata Kabasarnas, Tim SAR mengerahkan kapal-kapal cepat untuk melakukan penyisiran.
Sea Reader dari Lanal dan Polair, Kapal KPLP, KN Tetuka dan RIB Kantor SAR Banten, serta KN Basudewa dan RIB dari Kantor SAR Lampung melakukan pencarian dan berhasil mengevakuasi para korban yang mengapung di air maupun yang masih berada di atas kapal dan dievakuasi ke dermaga 4.