WahanaNews.co | Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) turun dan mengecek langsung ke Pasar Cibinong, Kabupaten Bogor,
Jawa Barat.
Harga barang kebutuhan pokok(Bapok) di Pasar Cibinong terpantau turun dan stabil, Jumat (22/7/2022).
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Tren penurunan harga juga sebelumnya terpantau saat Mendag Zulkifli Hasan meninjau ketersediaan stok dan harga bapok di Pasar Klandasan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada Rabu (20/07) dan Pasar Jagasatru, Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (17/7).
“Dari pantauan yang dilakukan di Pasar Cibinong, saya bersyukur karena sejumlah harga bapok terpantau masih terus menurun dan ketersediaan stoknya mencukupi kebutuhan masyarakat. Sedangkan sejumlah komoditas bapok lainnya tercatat stabil,” ungkap Zulhas.
Komoditas yang harganya turun di Pasar Cibinong dibanding bulan lalu yaitu minyak goreng curah yang sekarang sudah sesuai HET menjadi Rp14.000/liter dari yang sebelumnya tercatat Rp14.400/liter, bawang merah turun menjadi Rp 40.000/kg dari yang sebelumnya Rp 60.000/kg, cabai merah keriting turun menjadi Rp 80.000/kg dari sebelumnya Rp 85.000/kg, dan cabai rawit merah turun menjadi Rp 65.000/kg dari sebelumnya Rp 100.000/kg.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Harga bawang merah dan cabai terpantau turun karena saat ini tengah memasuki masa panen,” imbuh Mendag Zulhas. Sementara itu, komoditas yang harganya stabil di Pasar Cibinong yaitu beras medium Rp 10.000/kg, gula pasir Rp 14.000/kg, tepung terigu Rp 11.000/kg, daging sapi Rp 135.000/kg, daging ayam ras Rp 38.000/kg, bawang putih honan Rp 24.000/kg, dan bawang putih kating Rp 32.000/kg.
Yanto, pedagang sayuran di Pasar Cibinong juga menyatakan rasa senangnya karena harga cabai dan bawang sudah mulai turun. “Saya senang karena harga cabai dan bawang sudah mulai turun dan para pembeli kini sudah tidak komplain lagi,” ujar Yanto.
Sama halnya dengan salah seorang pengunjung Pasar Cibinong bernama Evi yang mengungkapkan rasa senangnya karena harga berangsur-angsur turun.
“Alhamdulillah harga sudah mulai turun sehingga saya juga bisa memenuhi kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan anak sekolah,” ujarnya.
Secara nasional, Kemendag terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 Pasar 90 Kab/Kota Seluruh Indonesia.
Rata-rata harga eceran nasional bapok per 21 Juli 2022 dibandingkan bulan lalu menunjukkan harga sejumlah komoditas tercatat stabil seperti beras medium Rp 10.400/kg, daging sapi Rp 136.200/kg, tepung terigu Rp 12.000/kg, kedelai Rp 14.200/kg, bawang putih kating Rp30.100/kg, serta bawang putih honan Rp27.800/kg.
Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya mengalami penurunan yaitu minyak goreng curah turun 9,70% menjadi Rp 14.900/liter, minyak goreng kemasan sederhana turun 11,16 persen menjadi Rp 19.900/liter, minyak goreng kemasan premium turun 7,00 persen menjadi Rp 23.900/liter, gula pasir turun 0,68 persen menjadi Rp 14.500/kg, cabe rawit merah turun 13,70 persen menjadi Rp 80.000/kg.
Sedangkan harga minyak goreng curah secara rata-rata nasional sebesar Rp 14.900/liter, turun 9,70 persen jika dibandingkan bulan lalu.
Rata-rata harga minyak goreng curah di pulau Jawa dan Sumatra sudah sesuai HET Rp 14.000/liter, bahkan untuk Pulau Jawa sudah mencapai Rp 13.000/liter.
Sementara di provinsi lain juga sudah menunjukkan tren penurunan dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Kalimantan Rp 14.200/liter, Sulawesi Rp 15.100/liter, Nusa Tenggara Rp 16.100/liter, serta Maluku dan Papua sebesar Rp 20.700/liter.
“Untuk Maluku dan Papua sedang kami persiapkan. Kami akan mengirim MINYAKITA dalam jumlah besar untuk Maluku dan Papua. Pengiriman tersebut rencananya akan bekerja sama dengan PT Pelni agar harga cepat turun,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Harga minyak goreng curah di wilayah selain pulau Jawa, Bali, dan Sumatra masih belum sesuai HET. Hal ini menggambarkan tantangan logistik yang dihadapi dalam pendistribusian program MGCR.
MGCR sudah tersedia di 17.684 pengecer mitra PUJLE yang tersebar di 270 Kabupaten/Kota di 27 provinsi dengan tanda khusus/spanduk HET.
Pertimbangkan Relaksasi DMO Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan tengah mempertimbangkan relaksasi kebijakan kewajiban alokasi crude palm oil (CPO) untuk pasar domestik (domestic market obligation/DMO) dan kewajiban harga domestik (domestic price obligation/DPO).
Kebijakan tersebut juga dinilai dapat memperbaiki harga tandan buah segar (TBS) petani.
“Apabila para pelaku usaha berkomitmen untuk memenuhi stok CPO domestik sebesar 3-4 juta ton per bulan, kami akan mempertimbangkan untuk merelaksasi kebijakan DMO dan DPO. Relaksasi DMO dan DPO dapat mempercepat ekspor dan mempercepat pengosongan tanki-tanki CPO di pabrik-pabrik kelapa sawit sehingga dapat menyerap TBS petani dan memperbaiki harga TBS petani di atas Rp2.000/kg,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan memastikan Kemendag akan terus memantau dan mengawal ketersediaan stok dan harga bapok agar semakin terjangkau bagi masyarakat.[zbr]