“Alhamdulillah harga sudah mulai turun sehingga saya juga bisa memenuhi kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan anak sekolah,” ujarnya.
Secara nasional, Kemendag terus memantau perkembangan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok secara harian melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di 216 Pasar 90 Kab/Kota Seluruh Indonesia.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Rata-rata harga eceran nasional bapok per 21 Juli 2022 dibandingkan bulan lalu menunjukkan harga sejumlah komoditas tercatat stabil seperti beras medium Rp 10.400/kg, daging sapi Rp 136.200/kg, tepung terigu Rp 12.000/kg, kedelai Rp 14.200/kg, bawang putih kating Rp30.100/kg, serta bawang putih honan Rp27.800/kg.
Sementara itu, sejumlah komoditas lainnya mengalami penurunan yaitu minyak goreng curah turun 9,70% menjadi Rp 14.900/liter, minyak goreng kemasan sederhana turun 11,16 persen menjadi Rp 19.900/liter, minyak goreng kemasan premium turun 7,00 persen menjadi Rp 23.900/liter, gula pasir turun 0,68 persen menjadi Rp 14.500/kg, cabe rawit merah turun 13,70 persen menjadi Rp 80.000/kg.
Sedangkan harga minyak goreng curah secara rata-rata nasional sebesar Rp 14.900/liter, turun 9,70 persen jika dibandingkan bulan lalu.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Rata-rata harga minyak goreng curah di pulau Jawa dan Sumatra sudah sesuai HET Rp 14.000/liter, bahkan untuk Pulau Jawa sudah mencapai Rp 13.000/liter.
Sementara di provinsi lain juga sudah menunjukkan tren penurunan dengan rincian rata-rata harga untuk wilayah Kalimantan Rp 14.200/liter, Sulawesi Rp 15.100/liter, Nusa Tenggara Rp 16.100/liter, serta Maluku dan Papua sebesar Rp 20.700/liter.
“Untuk Maluku dan Papua sedang kami persiapkan. Kami akan mengirim MINYAKITA dalam jumlah besar untuk Maluku dan Papua. Pengiriman tersebut rencananya akan bekerja sama dengan PT Pelni agar harga cepat turun,” kata Mendag Zulkifli Hasan.