WahanaNews.co | Gempa di Jember dengan kekuatan Magnitudo 6.2 terjadi pukul 13.07 WIB. Gempa tersebut terasa juga hingga Pulau Bali.
Setelah terjadinya gempa utama, Stasiun Geofisika (Stageof) BMKG Karangkates Malang mencatat gempa susulan terjadi sebanyak 53 kali hingga Selasa malam pukul 20.30 WIB.
Baca Juga:
Gempa Sesar Anjak Langsa Magnitudo 4.4, Guncangan Kuat di Wilayah Perbatasan Aceh-Medan
Kepala Stageof Karangkates Malang Mamuri dalam keterangannya menyebutkan bahwa berdasarkan hasil pemantauan hingga Selasa malam itu gempa susulan memang terjadi mencapai 53 kali dengan kekuatan terbesar magnitudo 5.2.
"Hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 53 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan kekuatan terbesar M 5.2 dan terkecil M 2.9," kata Mamuri dalam keterangan tertulis yang ditujukan untuk detikJatim, Selasa (6/12/2022).
Mengenai gempa di Jember dia menjelaskan bahwa gempa utama berkekuatan M 6.2 pada pukul 13.07 itu berada di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, di Jember, Jawa Timur. Jenis gempa itu adalah tektonik dengan parameter update Magnitudo 6.0.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Sosialisasi Mitigasi Gempa, Antisipasi Megathrust
Ada pun episenter gempa bumi terletak pada koordinat 10,70 LS, 113,38 BT atau tepatnya berlokasi di laut dengan jarak 223 Km di sebelah Selatan Kota Jember dengan kedalaman episenter 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi atau patahan batuan di zona outerise. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun atau normal fault," katanya.
BMKG Malang mencatat gempa bumi itu dirasakan di sejumlah daerah. Terutama di Jember, kemudian di Gumukmas, Mataram, Kepanjen, serta Sumberpucung dengan skala intensitas III MMI atau getarannya dirasakan nyata dalam rumah seperti ada truk yang sedang berlalu.
Gempa juga dirasakan di daerah Kuta dan Kuta Selatan, Bali dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran gempa yang dirasakan beberapa orang disertai benda-benda ringan yang digantung bergoyang-goyang.
Tidak hanya itu gempa juga dirasakan di Madiun, Ponorogo, Bantul, Yogyakarta, Sawahan, Klaten, Banyuwangi, dan Karangasem dengan skala intensitas II MMI yakni getaran dirasakan beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang-goyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Meski demikian Mamuri meminta agar masyarakat tetap waspada. Terutama agar melakukan antisipasi ketika mendapati ada bangunan yang retak akibat gempa agar segera menjauh.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya. [rna]