WahanaNews.co | Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan 7 kabupaten di Provinsi Aceh saat berstatus siaga banjir, seiring meningkatnya intensitas hujan dari level sedang ke hujan lebat.
Koordinator Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda, Zakaria di Banda Aceh, Jumat mengatakan adapun tujuh kabupaten itu yakni Kabupaten Aceh Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Besar, Pidie, serta Kabupaten Aceh Besar.
Baca Juga:
BMKG Perkirakan Sebagian Besar Wilayah Sulawesi Utara Akan Mengalami Cuaca Ekstrem
“Status daerah siaga ini kalau di daerah hulu sangat rawan terjadinya banjir bandang, kalau di daerah hilir berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor,” katanya, dilansir dari Antara, Jumat (6/5).
Menurutnya, meningkatnya curah hujan yang terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Aceh saat ini karena gangguan atmosfir siklon tropis di laut Andaman, India karena terdapat pusaran angin.
Siklon tropis tersebut, kata dia, kemudian menyebabkan kecepatan arah angin melambat sehingga terjadinya belokan arah angin ke wilayah Aceh, lalu kemudian menyebabkan penumpukan uap air sehingga menyebabkan potensi hujan lebat di Aceh.
Baca Juga:
Siklon Tropis Yinxing Terpantau Dekati Indonesia, Ini Wilayah yang Terancam Cuaca Ekstrem
Dampak status daerah siaga tersebut juga menyebabkan adanya potensi terjangan tanah longsor di daerah tebing gunung, dan apabila terjadinya hujan lebat, juga menyebabkan gangguan pandangan bagi pengguna jalan serta ruas jalan yang licin sehingga sangat membahayakan pengguna jalan.
Zakaria juga menjelaskan, selain tujuh kabupaten di Aceh berstatus siaga, sebanyak 10 kabupaten/kota lainnya di Aceh juga berstatus siaga.
Ada pun daerah tersebut di antaranya Kabupaten Aceh Barat, Kota Subulussalam, Kabupaten Simeulue, Aceh Singkil, Gayo Lues, Pidie Jaya, Bireuen, Bener Meriah, Gayo Lues serta Kabupaten Aceh Timur.
Ia juga mengatakan daerah yang berstatus waspada tersebut juga berpotensi terjadinya banjir luapan di sekitar daerah aliran sungai.
“Potensi tingginya curah hujan ini akan berlangsung hingga pertengahan bulan Mei 2022,” demikian Zakaria. [rin]