WahanaNews.co | Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengungkapkan potensi terjadinya banjir lahar dingin di sungai-sungai berhulu ke Gunung Merapi meningkat pada saat musim hujan.
"Pada musim hujan, potensi banjir lahar semakin meningkat. Endapan material vulkanik di lereng sisi tenggara Merapi mencapai 2,8 juta meter kubik, sedangkan sisi barat daya 1,6 juta meter kubik," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman dilansir Antara, Selasa (2/11).
Baca Juga:
Pemkab Sleman Luncurkan Si Bulan, Bus Sekolah Gratis untuk Kurangi Kemacetan
Menurut dia, daerah-daerah yang wilayahnya dilalui atau dilewati sungai berhulu ke Gunung Merapi diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan dan selalu memantau perkembangannya yang terjadi di atas (Gunung Merapi).
"Beberapa kali sudah terjadi aliran lahar hujan menerjang aliran Sungai Boyong," katanya.
Ia mengatakan, BPBD Sleman telah memasang perangkat early warning system (EWS) di 16 titik di sungai-sungai berhulu Gunung Merapi untuk memantau banjir lahar.
Baca Juga:
Bawaslu Sleman Telusuri Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah Berdasarkan Laporan Front Masyarakat Madani
"EWS tersebut di pasang di beberapa titik di Sungai Gendol, Sungai Opak, Sungai Kuning, Sungai Boyong maupun Sungai Krasak," katanya.
Makwan mengatakan, di masing-masing lokasi titik EWS terdapat petugas jaga yang akan segera memberi informasi jika muncul risiko bencana dari Merapi.
"Informasi ini langsung disampaikan ke wilayah-wilayah bawah, termasuk kepada pengelola wisata dan wisatawan," katanya.