Kerja sama ini akan meliputi pembahasan atau pertukaran informasi di antaranya terkait penyediaan lahan untuk pembangunan stasiun di jalur timur-barat MRT (Cikarang-Balaraja).
Lalu pengembangan kawasan TOD serta potensi investasi mixed use oleh PT Jababeka Tbk serta pengelolaan sampah di Kawasan TOD dan Stasiun MRT yang akan dilakukan oleh PT Jasa Sarana.
Baca Juga:
PT MRT Jakarta Beroperasi Normal Pasca Insiden Material Jatuh di Kejagung RI
Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Jababeka Tbk Tjahjadi Rahardja mengucapkan terima kasih kepada PT MRT Jakarta yang telah membuka ruang kemitraan dengan PT Jababeka Tbk.
Terlebih menurutnya konsep TOD ini sejalan dengan transformasi perusahaan yang ingin menciptakan kemudahan transportasi di kawasan Kota Jababeka.
“MRT Jakarta telah beroperasi 3 tahun sejak Maret 2019. Dan pada Maret 2022 ini menjadi momen MRT Jakarta memulai kerja sama pengembangan fase ke-3 dengan mitra dari pihak swasta maupun BUMD provinsi di luar Jakarta," terang Tjahjadi.
Baca Juga:
Dukung Konektivitas Transportasi Jakarta, PLN Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Berkelanjutan
Direktur PT Jababeka Tbk Sutedja Sidarta Darmono menambahkan, hingga kini sedikitnya terdapat 10 pembangunan infrastruktur transportasi modern yang dibangun di sekitar Kawasan Jababeka, seperti stasiun dan jalur KRL Commuter Line, Elevated Highway Jakarta–Cikampek yang sudah beroperasi sejak Desember 2020.
Lalu, ada juga jalan Tol JORR II, MRT fase III Cikarang-Balaraja, LRT Jakarta-Cikarang, High Speed Train Jakarta-Bandung, Pelabuhan Patimban serta Bandara Internasional Kertajati yang telah beroperasi sejak Juli 2019.
"Tidak juga semata kebetulan. Namun juga melalui proses kerja keras, inovasi, kreativitas, dan bekerja sama dengan berbagai pihak. Agar, antara perencanaan menjadikan Kawasan Jababeka sebagai TOD City dengan program pemerintah bisa selaras," ujar Sutedja.