WahanaNews.co | Seorang
pemuda warga Kabupaten Sikka mengunggah tayangan video berdurasi 3 menit 37
detik dan membuat heboh warga maya di Kabupaten Sikka pada Jumat (23/7).
Baca Juga:
IDI Ingatkan Masyarakat Agar Tidak Abaikan Risiko Penularan COVID-19
Pasalnya, Oktavianus Breblito Mitan (24) warga RT. 003/RW.
002, Dusun Kloangpopot, Desa Kloangpopot, Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka
melalui akun Facebook yang bernama Lamen Didi Dodo mengatakan dirinya siap
membantu para petugas melaksanakan proses pemakaman jenazah COVID-19 tanpa
menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
Saat dikonfirmasi florespedia melalui telepon genggamnya
pada Jumat (23/7) sore, mahasiswa semester akhir salah satu universitas di Kota
Maumere ini mengatakan, ia merasa resah
dengan aturan yang ada terkait pemberlakuan PPKM.
"Maksud dari video yang saya share itu, saya sendiri
merasa resah dengan aturan yang ada, saya juga mewakili keluhan-keluhan dari
masyarakat, ada banyak masyarakat yang mengeluh, hanya mau bersuara itu mereka
takut, mereka takut dengan hukum, jadi saya memberanikan diri untuk
bersuara," ujar mahasiswa semester akhir jurusan manajemen keuangan salah
satu universitas di Kota Maumere ini.
Baca Juga:
Varian Covid-19 Terbaru, WHO Peringatkan Potensi Bahaya Arcturus
Ia menambahkan, bahwa dirinya percaya bahwa virus Corona
atau yang lebih dikenal dengan nama COVID-19 itu benar-benar ada, namun, Ia mau
membuktikan keganasan COVID-19.
"Saya percaya Covid itu ada, virus dengan nama COVID-19
itu ada hanya, yang mau saya buktikan itu, apakah virus itu benar-benar ganas
mematikan atau dia sama seperti flu, demam seperti kemarin-kemarin, dan kalau
itu sampai terbukti hanya seperti flu biasa, tapi saya mau menuntut pemerintah
untuk tiadakan aturan juga tidak mungkin karena saya satu orang baru mau minta
rubah aturan tapi saya hanya mohon, kalau saya bisa membuktikan, saya minta,
biarkan kami hidup seperti sebelum adanya pandemi COVID-19, biarkan anak-anak
kembali sekolah, biarkan warga beraktivitas seperti biasa," jelasnya.
Lebih lanjut, Oktavianus mengatakan bahwa, berdasarkan hasil
pengamatannya, rata-rata warga Kabupaten Sikka yang meninggal dunia dengan
status terkonfirmasi positif COVID-19 adalah lansia dengan penyakit penyerta.