WahanaNews.co | Bupati Jember Hendy Siswanto punya pengalaman unik soal hoaks. Belum lama ini, ia syok saat membaca informasi di media sosial tentang nenek miskin sebatang kara yang makan rumput untuk bertahan hidup.
Gara-gara itu, ia sempat ditegur oleh Gubernur Jatim, Khofifah dan sempat akan marah pula kepada bawahannya.
Baca Juga:
Penjelasan Kantah Jakbar Soal Informasi Negara Ambil Tanah Bila Tak Diubah ke Sertifikat Elektronik
"Sempat viral waktu itu. Saya sempat sampai marah, agak kesal sama teman-teman seperti Dinas Sosial dan BPBD. Kok ini bisa diurus. Saya merasa berdosa sekali kalau saat saya memimpin, ada rakyat yang sampai seperti ini," tutur Hendy saat berbicara dalam dialog bertema peran media, yang digelar di Pendopo Wahyawibawagraha pada Senin (17/01) malam.
Gubernur Jatim, lanjut Hendy, sempat menegurnya karena dianggap tidak beres mengurus warganya hingga sampai ada yang makan rumput sehari-hari. "Saya juga sempat ditegur bu Gubernur, kok bisa terjadi seperti itu, anda bagaimana," kenang Hendy yang dilantik menjadi bupati pada akhir Februari 2021 lalu.
Namun setelah diklarifikasi ke jajarannya, ternyata Hendy baru mengetahui bahwa peristiwa itu adalah kabar lama. Peristiwanya benar terjadi, namun pada tahun 2017, saat Jember masih di bawah pemerintahan pendahulu Hendy, yakni bupati dr Faida.
Baca Juga:
Plh. Kalapas Gunungsitoli Buka Suara soal Isu Hoaks Lakukan Pungli
Menjadi korban hoaks, tidak membuat Hendy marah. Hal itu justru dijadikannya sebagai motivasi untuk mendorong keterbukaan publik di Jember.
"Ini pengalaman menarik bagi saya, bahwa harus terus ada sosialisasi agar semakin paham dan bisa membedakan dengan kabar hoaks. Ini juga pembelajaran tentang esensi keterbukaan,” ujar mantan pejabat Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI ini.
Hendy meminta seluruh jajarannya untuk tidak takut dikoreksi oleh masyarakat, dan menjawab setiap kritikan dengan kinerja. Melalui keterbukaan publik, Hendy optimistis bisa mengatasi kabar hoaks.