WahanaNews.co | Bupati Tapanuli Utara (Taput), Nikson Nababan membantah informasi terkait dua pelajar Sekolah Dasar (SD), yang diturunkan kelas oleh kepala sekolah gegara orang tua dari anak-anak itu beda pilihan saat pemilihan kepala desa (Pilkades).
"Tidak benar itu, sudah dicek Kepala Dinas Pendidikan (Bontor Hutasoit) langsung," kata Nikson saat dikonfirmasi, Senin (15/11).
Baca Juga:
Bupati Tapanuli Utara Paparkan Urgensi Pembangunan RSUD Baru di Silangit Pada Audensi ke Menteri Kesehatan
Nikson menilai dua pelajar SD yang diketahui berinisial R (12) dan W (10) turun kelas tidak ada berkaitan dengan gelaran Pilkades di desa anak-anak itu menetap.
"Secara logika sederhana itu tidak mungkin," ujarnya.
Nikson pun meminta agar seluruh pihak untuk mengecek ulang sebelum mengeluarkan pernyataan terkait dua pelajar SD tersebut.
Baca Juga:
Bupati Tapanuli Utara Harapkan Rencana Pembangunan RS Rujukan Berjalan Dengan Cepat dan Lancar
"(Agar) jangan membuat gaduh," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, R (12) dan W (10), yang merupakan siswa kelas VI dan IV SDN 173377, Desa Batu Arimo, Kecamatan Parmonangan, Taput, dipaksa untuk turun kelas, diduga hanya karena orang tua mereka tidak memilih suami sang kepala sekolah di Pilkades mendatang. Akhirnya mereka dipaksa turun kelas menjadi kelas II.
Tidak hanya turun kelas, R dan W juga sering mendapat ancaman dan intimidasi dari kepala sekolah untuk pindah sekolah.