"Waktu penangkapan kalau tidak salah itu jam 21.36
WIB," tambahnya.
Saat memotret, Aryo hanya memakai kamera ponsel dan
menggunakan mode pro yang ada di kamera ponsel bawaannya. Untuk memudahkan
pengambilan gambar, ia menggunakan aplikasi auto clicker.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Berkomitmen Wujudkan Three Zero HIV/AIDS pada Tahun 2030
"Kameranya otomatis memotret. Saya tinggal tiduran di
aspal dekat sawah, pas saya lihat ada kilatan cahaya. Saya kaget. Nah pas
tiduran itu saya lihat kayak ada kilatan cahaya gitu dan pas saya lihat kayak
meteor gitu tapi agak cepat gitu," jelasnya.
Dari perspektif Aryo, cahaya hijau itu muncul dari sisi
utara ke arah selatan. Cahaya itu lalu pecah di udara dan warnanya berubah
menjadi kemerahan.
"Kalau saya melihatnya dari utara ke selatan. Untuk
ekornya itu warnanya agak kehijauan dan pas udah sampai di dekat horizon itu
kayak pecah jadi warna agak merah terus hilang gitu," katanya.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Yogyakarta Himbau Masyarakat Waspadai Tawaran Penipuan Terkait CPNS
Aryo bilang, baru 2 bulan ini menekuni hobi astrofotografi.
Dan baru kali ini ia memperoleh foto diduga meteor.
"Baru mulai sekitar 2-3 bulan belum lama-lama banget.
Tapi kalau untuk foto-foto kayak gitu memang sudah ada minat dari lama,"
ucapnya.
Saat kilatan cahaya menyerupai meteor itu melintas, bukan
hanya dia saja yang melihat. Namun, adik tingkatnya juga melihat.