WahanaNews.co | Seorang calon pastor (frater) ditemukan tewas di sebuah
selokan di kawasan Rusunawa, Perumnas III, Waena, Kota Jayapura, Papua, pada
Kamis (24/12/2020).
Polisi
mengkonfirmasi, identitas mayat tersebut adalah Silvester Hisage (29), yang
merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Jayapura.
Baca Juga:
Tragedi Sadis di Puncak Papua: KKB Ngamuk Gegara Perselingkuhan, 3 Nyawa Melayang
Tewasnya
frater Silvester Hisage membuat
masyarakat berspekulasi mengenai penyebab kematiannya di media sosial.
"Saya
baru selesai melakukan gelar hasil penyelidikan untuk penemuan mayat pada 24
Desember di Rusunawa Perumnas III. Hari ini ada penambahan pemeriksaan
saksi-saksi, total sudah enam orang saksi yang diperiksa untuk membuat terang
dari pengungkapan kasus tersebut," ujar Kapolresta Jayapura, AKBP Gustav
Urbinas, di Jayapura, Selasa (29/12/2020).
Karenanya,
Gustav meminta semua pihak tidak mengunggah opini terkait kematian korban di
media sosial yang dapat membuat kegaduhan di tengah masyarakat.
Baca Juga:
Papua Memanas: TNI Dituduh Siksa Warga Sipil, Koalisi HAM Ungkap Fakta Mengejutkan
Ia
menegaskan, saat ini para penyelidik tengah berupaya keras untuk mengungkap
penyebab kematian korban.
Hanya
saja, Gustav menyayangkan penolakan keluarga korban yang enggan memberikan izin
agar jenazah korban diotopsi.
"Kita
agak kesulitan karena keluarga korban menolak otopsi, mereka sudah
menandatangani berita acara penolakan sehingga kita melakukan upaya-upaya lain
dulu untuk penyelidikan," kata dia.
6 Saksi
Diperiksa
Sejauh
ini, sambung Gustav, sudah ada enam saksi yang dimintai keterangan dan akan ada
enam saksi lagi yang juga akan diperiksa.
"Ada
beberapa saksi yang hari ini dilayangkan surat pemanggilan untuk dimintai keterangan,
kurang lebih enam orang lagi," kata Gustav.
Dari
keterangan saksi yang sudah diperiksa, kata Gustav, ada pernyataan bila sebelum
ditemukan tewas, korban dengan beberapa rekannya mengonsumsi minuman keras.
Pernyataan
tersebut pun akan didalami oleh para penyidik Polresta Jayapura guna mencari
penyebab pasti kematian korban.
"Kita
akan mendalami juga dugaan (korban) sebelumnya mengonsumsi miras, itu saya
suruh dalami dengan pemeriksaan tambahan. Ada kesaksian bahwa korban sebelumnya
mengonsumsi miras atau mabuk, kita akan cek kemungkinan itu," kata Gustav. [dhn]